Dua nama
dalam masa yang berbeda. Entah kenapa terpikir ingin menuliskan sedikit kisah
tentang dua orang ini. Mereka berdua tidak saling kenal, asalnya pun saling
berjauhan. Hanya saja saya hidup dalam sedikit perjalanan kisah mereka.
Orangnya
masih pada hidup kok, mengulas tentang sosok yang membekas tidak berarti harus
sudah meninggal bukan?
Sekitar
dua hari lalu terpikirlah hal ini. Ternyata dalam masa yang panjang ini, saya
memiliki pola hidup dengan keadaan yang mirip meskipun orang-orang yang
mengelilingi saya berbeda dan berubah.
Kemaren
saat saya dijemput oleh Arif untuk berangkat menuntut ilmu akhirat, baru saja
saat itu selesai mandi. Merasa tidak enak dikarenakan beliau harus menunggu. Entahlah
sudah berapa kali kejadian ini terulang. Betapa seringnya saya membuat beliau
menunggu meskipun hal itu bukan sengaja.
Hal ini
teringat ketika pada masa SMA Galuh yang berbeda jurusan tapi satu sekolah
sering menjemput. Sama halnya dengan Arif, beliaupun sering menunggu saya yang
terkesan lelet akan bersiap-siap.
Kejadian
kemaren mengingatkan saya akan hal itu. Satu kesamaan pada masa yang berbeda. Yah
tidak ada maksud untuk membuat menunggu, ada sedikit hal yang memang berbentuk
privacy membuat saya harus bersiap lebih lama dri kebanyakan orang. Kalau baca
ini tolong dimaklumi ya Luh, Rif, hehe.
Bercerita
tentang mereka berdua memang luar biasa. Dipikir-pikir lagi keduanya adalah
orang yang aktif. Dan saya sempat melihat mereka semua menjadi ketua dari
sebuah organisasi ketika saya bersama mereka di masa yang berbeda ini.
Galuh
sendiri saat kelas dua SMA dirinya ditunjuk menjadi ketua rohis, dan saya
menjadi anggotanya. Tentu segan dengan beliau yang tidak hanya pintar tapi juga
aktif. Bahkan sempat menjadi calon ketua osis dalam bentuk rekomendasi secara
langsung.
Arif
sendiri tidak kalah kagum dengan beliau. Dua tahun menjadi ketua KAMMI,
organisasi luar kampus yang aktif dalam pergerakan untuk mengkritisi
kebijakan-kebijkan yang ada. Meskipun secara status saya tidak pernah menjadi
bagian dari organisasi itu, namun sedikit tahu gerak organisasi yang diketuai
teman saya yang satu ini.
Keduanya
menjadi teman dekat yang memiliki raihan yang sangat hebat. Terkadang hanya
senyum malu karena siapa sih saya. Tapi merasa bangga juga memilkki teman yang
mampu mencapai sesuatu yang tidak biasa.
Dua masa
namun banyak hal yang sama. Sekali lagi hal itu benar-benar saya rasakan.
Saya selalu
berdua kemana-mana, itu yang dilihat orang. Dan ternyata jika saya sedikit
menelisik kebelakang, memang benar. Hampir dimanapun saat saya memiliki
kegiatan, bersama Galuh kemanapun. Begitu juga sekarang, kajiankah, olahraga,
atau beberapa kegiatan yang satu jalur, biasanya saya akan berbinceng berdua
dengan Arif, sampai kemaren ada yang nyeletuk, eh bonceng kak usamah terus,
bonceng akhwatnya kapan. (dikiranya gampang kali ya prakteknya?)
Yap. Dua
teman yang beda masa, tapi mirip kondisinya. Ketika di SMA saya jurusan IPS dan
Galuh jurusan IPA, tidak membuat kami merasa berbeda. Bahkan untuk beberapa
pelajaran umum saya beberapa kali menginap dan minta ajarkan kepada dirinya. Yah
memang pintar sih, he. Sekarang udah lulus STIS yang udah kemana-mana.
Arif
juga, sering saya inapi. Menanyakan dan merepotkan dirinya dalam beberapa hal,
namun tidak mengurangi rasa santai dalam pertemanan kami. Saya yang jurusan
bahasa inggris dia yang bahasa indonesia. Saya yang masih berjuang dengan tugas
manis, dirinya yang sudah S2.
Rasanya
banyak tertinggal dalam banyak hal dengan mereka berdua. Namun rasa yang saya
nikmati tetaplah nikmat. Galuh memang sudah lama tidak bersua. Terakhir hanyalah
telepon singkat saat lebaran. Ketika ingin bertemu dirinya, tapi sayang saya
sudah di Bengkulu. Arif, sekarang sering berjumpa. Yah, secara takdir Allah
kami sedang di satu tempat kerja yang sama.
Tak ada
maksud menspesialkan mereka berdua, karena semua teman di jalan Allah adalah
sama bagi saya. Hanya saja mereka yang sempat dan masih memberikan sebuah hal
lebih diantara yang lainya menjadikan inspirasi untuk dijadikan tulisan. Jangankan
teman, murid-murid saja bisa saya jadikan bahan tulisan. Ada trio menarik yang
juga akan dijadikan tulisan dengan inisial panggilan, N-D-L. Nah si Arif pasti
tahu nih.
Hm, yah
cukup sekian saja deh tulisan lewat. Ide yang muncul di tengah pekerjaan yang
harus diselesaikan. Semoga bermanfaat.
Salam
kebaikan.



0 komentar:
Posting Komentar