Senin, 24 April 2017

Jakarta Ada Monas, Bengkulu Ada REPTIL



REPTIL? Hewan melata dan berbisa? Bukan, kali ini menampilknan hal berbeda dari mahasiswa universitas Bengkulu yang kreatif. REPTIL sendiri adalah singkatan dari kalimat, “Replika Tabot Dari Limbah”.

Hal ini berawal dari keikutsertaan salah satu kelompok PKM menuju PIMNAS. Sekarang masih dalam tahap seleksi, semoga saja bisa tembus ke nasional ya. Nah lalu apa yang bagus dan unik dari REPTIL ini sendiri?


Bentuk dasarnya tentu saja diambil dari bangunan tabot. Pada kali ini kita membahas tabot sebagai maskot dalm bentuk fisiknya, bukan acaranya. Jika acaranya tentu saja sudah tahu ya betapa ada hal yang kurang berkenan di dalamnya. Oke skip, nanti saya kena pasal pencemaran pula, kita kembali ke REPTIL.

Nah, REPTIL ini sederhananya membawa tiga unsur yang dipadukan dalam satu tempat. Bisa dibilang Three in One lah. Apa saja yang ada di dalamnya?

Pertama, melambangkan bangunan tabot itu sendiri. Bangunan yang menjadi ciri khas daerah Bengkulu ini sudah di kenal oleh masyarakat luas. Tidak pelak lagi setiap orang Bengkulu hampir semuanya sudah pernah melihat bentuk tabot.

Nah dari hal inilah, lima orang yang membuat miniatur dengan cetusan dari Warsito (Mahasiswa Agribisnis UNIB), ikutlah Tafsili, Okta, Astri, dan Adinda dalam kelompok yang membuat REPTIL ini dengan Tabot sebagai bentuk dasar yang juga sekaligus maskot bengkulu.

Berikutnya, batik khas Bengkulu, atau yang biasa disebut Batik Basurek. Nah, batik ini sebagai pelapis luar dalam REPTIL yang dibangun. Menjadi pembungkus dari atas sampai bawah dengan berbagai corak batik yang sudah umum bagi orang Bengkulu.

Batik Basurek sendiri adalah batik yang sudah menjadi darah daging bagi masyarakat Bengkulu. Hampir di semua sekolah di Kota Bengkulu akan ada seragam batik, dan corak dasarnya adlaah batik Basurek. Bahkan ketika PPL dulu membuat seragam kelompok corak dasarnya juga Batik Basurek.

Terakhir adalah bunga Rafflesia. Tentu tahu dong bunga yang satu ini. Bunga yang cukup langka dan sering ditunggu akan mekarnya. Nah bunga ini menjadi bentuk yang juga terdapat di dalam REPTIL ini. Diposisikan pada bagian paling atas bangunan, semakin membuat bentuk REPTIL yang menggoda mata.

Tidak hanya di atas dimana bunga rafflesia dibentuk. Dari atas sampai bawah dalam balutab batik basurek juga dihiasi beberapa gambar bunga Rafflesia yang terdapat di dalam batik basurek itu sendiri.

REPTIL sebagai cinderamata khas Bengkulu yang berbentuk ornament Tabot. Tiga unsur budaya Bengkulu yang melekat dalam satu produk REPTIL dapat digunakan sebagai plakat atau cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengkulu. Sedangkan bagi teman-teman mahasiswa, birokrasi kampus, atau instansi-instansi pemerintah kota yang melakukan kegiatan-kegiatan taraf lokal atau nasional, yang mengundang peserta atau pembicara dapat juga dijadikan sebagai kenang-kenangan dari Bengkulu. Sehingga selain ucapan terima kasih, juga dapat dijadikan sebagai alat promosi dalam mengenalkan budaya Bengkulu itu sendiri.
 
Nah, REPTIL sudah mulai di produksi, kemaren sudah sempat diminta testimoni oleh tim. Ada yang berminat, hubungi ke masjid An-Nafi aja ya, pada marbot semua nih yang bikin, hehe.

Salam Kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;