REPTIL?
Hewan melata dan berbisa? Bukan, kali ini menampilknan hal berbeda dari
mahasiswa universitas Bengkulu yang kreatif. REPTIL sendiri adalah singkatan
dari kalimat, “Replika Tabot Dari Limbah”.
Hal ini
berawal dari keikutsertaan salah satu kelompok PKM menuju PIMNAS. Sekarang
masih dalam tahap seleksi, semoga saja bisa tembus ke nasional ya. Nah lalu apa
yang bagus dan unik dari REPTIL ini sendiri?
Bentuk
dasarnya tentu saja diambil dari bangunan tabot. Pada kali ini kita membahas
tabot sebagai maskot dalm bentuk fisiknya, bukan acaranya. Jika acaranya tentu
saja sudah tahu ya betapa ada hal yang kurang berkenan di dalamnya. Oke skip,
nanti saya kena pasal pencemaran pula, kita kembali ke REPTIL.
Nah,
REPTIL ini sederhananya membawa tiga unsur yang dipadukan dalam satu tempat.
Bisa dibilang Three in One lah. Apa
saja yang ada di dalamnya?
Pertama,
melambangkan bangunan tabot itu sendiri. Bangunan yang menjadi ciri khas daerah
Bengkulu ini sudah di kenal oleh masyarakat luas. Tidak pelak lagi setiap orang
Bengkulu hampir semuanya sudah pernah melihat bentuk tabot.
Nah
dari hal inilah, lima orang yang membuat miniatur dengan cetusan dari Warsito
(Mahasiswa Agribisnis UNIB), ikutlah Tafsili, Okta, Astri, dan Adinda dalam
kelompok yang membuat REPTIL ini dengan Tabot sebagai bentuk dasar yang juga
sekaligus maskot bengkulu.
Berikutnya,
batik khas Bengkulu, atau yang biasa disebut Batik Basurek. Nah, batik ini
sebagai pelapis luar dalam REPTIL yang dibangun. Menjadi pembungkus dari atas
sampai bawah dengan berbagai corak batik yang sudah umum bagi orang Bengkulu.
Batik
Basurek sendiri adalah batik yang sudah menjadi darah daging bagi masyarakat
Bengkulu. Hampir di semua sekolah di Kota Bengkulu akan ada seragam batik, dan
corak dasarnya adlaah batik Basurek. Bahkan ketika PPL dulu membuat seragam
kelompok corak dasarnya juga Batik Basurek.
Terakhir
adalah bunga Rafflesia. Tentu tahu dong bunga yang satu ini. Bunga yang cukup
langka dan sering ditunggu akan mekarnya. Nah bunga ini menjadi bentuk yang
juga terdapat di dalam REPTIL ini. Diposisikan pada bagian paling atas
bangunan, semakin membuat bentuk REPTIL yang menggoda mata.
Tidak
hanya di atas dimana bunga rafflesia dibentuk. Dari atas sampai bawah dalam
balutab batik basurek juga dihiasi beberapa gambar bunga Rafflesia yang terdapat
di dalam batik basurek itu sendiri.
REPTIL
sebagai cinderamata khas Bengkulu yang berbentuk ornament Tabot. Tiga unsur
budaya Bengkulu yang melekat dalam satu produk REPTIL dapat digunakan sebagai
plakat atau cenderamata bagi wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengkulu.
Sedangkan bagi teman-teman mahasiswa, birokrasi kampus, atau instansi-instansi
pemerintah kota yang melakukan kegiatan-kegiatan taraf lokal atau nasional,
yang mengundang peserta atau pembicara dapat juga dijadikan sebagai
kenang-kenangan dari Bengkulu. Sehingga selain ucapan terima kasih, juga dapat
dijadikan sebagai alat promosi dalam mengenalkan budaya Bengkulu itu sendiri.
Nah,
REPTIL sudah mulai di produksi, kemaren sudah sempat diminta testimoni oleh
tim. Ada yang berminat, hubungi ke masjid An-Nafi aja ya, pada marbot semua nih
yang bikin, hehe.
Salam
Kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar