Alhamdulillah,
sabtu ini kembali kegiatan berenang sekolah. Salah satu program SMP IT
Khairunnas dengan menerapkan salah satu olahraga yang dianjurkan, tentunya
untuk meningkatkan kemampuan diri dalam life skill.
Pukul
07.30 siswa dan guru sudah menunggu di depan gerbang Kolam berenang Benaol.
Setelah dua minggu melaksanakan ujian tengah semester dan praktik, moment ini
akan sangat menyegarkan bagi para siswa. Meskipun ada yang belum berkesempatan
hadir karena mengikuti lomba OSN, semoga semuanya bisa menuju tingkat nasional,
amiin.
Sekitar
setengah jam menunggu barulah akhirnya bisa mulai memasuki kolam renang. Nampak
ekspresi anak-anak yang sangat senang dan bahagia. Meski tidak semuanya pandai
berenang, namun semua tetap menikmati.
Saya
yang memang ketika smp memiliki trauma karena hampir tenggelam terbawa arus
sungai, kembali memberanikan diri untuk bersahabat dengan air. Alhamdulillah,
semakin sering dilatih trauma itu mulai menghilang, dan sudah bisa
sedikit-sedikit berenang untuk jarak yang sedang, dengan kedalaman hampir satu
setengah meter. Yah masih pendek memang, tapi setidaknya perlahan belajar.
Tidak
lama kemudian beberapa guru menyusul. Ada ust. Yudi, Ust. Aju, dan Ust. Eko.
Lucu saat ust. Yudi memasuki kolam, agak takut-takut gimana gitu, ternyata
punya moment buruk juga dengan air, hehe.
Kalo di
daratan bolehlah menjadi singa, tapi di air ust. Yudi mulai belajar juga. Ust.
Yubi dan Ust. Repa perlahan mengajari bergantian ust. Yudi untuk bisa
memberanikan diri bersahabat dengan air. MasyaAllah tidak ada rasa malu dan
jaim, karena memang semua orang punya kelebihan dan kemampuan masing-masing.
Kalau
tentang bacaan Al-Quran tentu kami semua mengakui beliau. Bacaan yang baik dan
bagus, dan juga seorang guru Quran. Semua siswa pun menaruh segan terhadap
beliau karena ketegasannya. Tapi kali ini kami sama-sama punya kesempatan untuk
menggoda beliau, hehe.
Ada
satu kesempatan saat kami semua ingin menarik beliau di kedalaman dua meter
lebih. Kami semua membentuk lingkaran dan siap mengerumuni beliau. Cemas-cemas
takut beliau sambil nyengir memasang kuda-kuda untuk melindungi diri, akhirnya
kami tidak jadi menarik beliau.
Di
bagian lain saya juga belajar. Sempat berdua dengan Faris mencoba di kedalaman
dua meter lebih, yang hampir tiga meter. Tentu ada ketakutan yang bersemayam.
Di awal saya hanya memegang tangga. Mencoba mengukur kedalaman sampai kedasar.
Setelah mengambil nafas, sambil berpegangan saya menyelam kebawah. Lumayan
dalamlah, hehe.
Saya
masih belum bisa mengapung hanya dengan menggerakkan kaki, yah mesti belajar
lagi. Tapi sedikit-sedikit bisa menyelam, dengan melakukan gaya dada. Akhirnya
mencoba menyelam di kedalaman dua meter itu. Lumayan bisa sampai bergerak
beberapa meter dari sisi ke sisi.
Para
murid pun banyak yang lebih pandai, dan tidak ada rasa minder atas hal itu. Mau
bagaiamana lagi, setiap orang punya keahlian bukan?
Satu
moment ini semua orang belajar. Tak ada rasa merendahkan dari murid yang lebih
pandai. Tak ada juga guru yang merasa rendah karena baru mencoba dan mulai.
Karena semua ada proses jadi nikmati saja kan. InshaAllah apapun yang dijalani
dengan niat baik, akan menjadi buah yang baik. Semoga bisa terus mempelajari
banyak hal dan mengajarkannya.
Salam
kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar