Minggu, 12 Maret 2017

Semua Saling Belajar, Nikmati Saja



Alhamdulillah, sabtu ini kembali kegiatan berenang sekolah. Salah satu program SMP IT Khairunnas dengan menerapkan salah satu olahraga yang dianjurkan, tentunya untuk meningkatkan kemampuan diri dalam life skill.


Pukul 07.30 siswa dan guru sudah menunggu di depan gerbang Kolam berenang Benaol. Setelah dua minggu melaksanakan ujian tengah semester dan praktik, moment ini akan sangat menyegarkan bagi para siswa. Meskipun ada yang belum berkesempatan hadir karena mengikuti lomba OSN, semoga semuanya bisa menuju tingkat nasional, amiin.

Sekitar setengah jam menunggu barulah akhirnya bisa mulai memasuki kolam renang. Nampak ekspresi anak-anak yang sangat senang dan bahagia. Meski tidak semuanya pandai berenang, namun semua tetap menikmati.

Saya yang memang ketika smp memiliki trauma karena hampir tenggelam terbawa arus sungai, kembali memberanikan diri untuk bersahabat dengan air. Alhamdulillah, semakin sering dilatih trauma itu mulai menghilang, dan sudah bisa sedikit-sedikit berenang untuk jarak yang sedang, dengan kedalaman hampir satu setengah meter. Yah masih pendek memang, tapi setidaknya perlahan belajar.

Tidak lama kemudian beberapa guru menyusul. Ada ust. Yudi, Ust. Aju, dan Ust. Eko. Lucu saat ust. Yudi memasuki kolam, agak takut-takut gimana gitu, ternyata punya moment buruk juga dengan air, hehe.

Kalo di daratan bolehlah menjadi singa, tapi di air ust. Yudi mulai belajar juga. Ust. Yubi dan Ust. Repa perlahan mengajari bergantian ust. Yudi untuk bisa memberanikan diri bersahabat dengan air. MasyaAllah tidak ada rasa malu dan jaim, karena memang semua orang punya kelebihan dan kemampuan masing-masing.

Kalau tentang bacaan Al-Quran tentu kami semua mengakui beliau. Bacaan yang baik dan bagus, dan juga seorang guru Quran. Semua siswa pun menaruh segan terhadap beliau karena ketegasannya. Tapi kali ini kami sama-sama punya kesempatan untuk menggoda beliau, hehe.

Ada satu kesempatan saat kami semua ingin menarik beliau di kedalaman dua meter lebih. Kami semua membentuk lingkaran dan siap mengerumuni beliau. Cemas-cemas takut beliau sambil nyengir memasang kuda-kuda untuk melindungi diri, akhirnya kami tidak jadi menarik beliau.

Di bagian lain saya juga belajar. Sempat berdua dengan Faris mencoba di kedalaman dua meter lebih, yang hampir tiga meter. Tentu ada ketakutan yang bersemayam. Di awal saya hanya memegang tangga. Mencoba mengukur kedalaman sampai kedasar. Setelah mengambil nafas, sambil berpegangan saya menyelam kebawah. Lumayan dalamlah, hehe.

Saya masih belum bisa mengapung hanya dengan menggerakkan kaki, yah mesti belajar lagi. Tapi sedikit-sedikit bisa menyelam, dengan melakukan gaya dada. Akhirnya mencoba menyelam di kedalaman dua meter itu. Lumayan bisa sampai bergerak beberapa meter dari sisi ke sisi.

Para murid pun banyak yang lebih pandai, dan tidak ada rasa minder atas hal itu. Mau bagaiamana lagi, setiap orang punya keahlian bukan?

Satu moment ini semua orang belajar. Tak ada rasa merendahkan dari murid yang lebih pandai. Tak ada juga guru yang merasa rendah karena baru mencoba dan mulai. Karena semua ada proses jadi nikmati saja kan. InshaAllah apapun yang dijalani dengan niat baik, akan menjadi buah yang baik. Semoga bisa terus mempelajari banyak hal dan mengajarkannya.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;