Ada
yang sedang galau atau resah?
Habis
mendapatkan musibah, atau sesuatu yang tidak mengenakkan sampai-sampai
mengganggu pikiran?
Jika
ada bersyukurlah, karena tandanya masih memiliki perasaan untuk dirasakan.
Namun apakah kita akan memilih untuk cepat ditinggalkan, atau akan didiamkan
berkelanjutan sampai membuat air mata terus bercucuran?
Jika
sedang menemukan masalah yang membuat kamu merasa susah sampai benar-benar
marah kecewa dan sedih, cepat selesaikan dan tuntaskan semuanya cukup dalam
satu hari.
Apakah
tidak cukup? Lantas mau berapa lama merasakan semua itu dalam kegalauan di
dalam hati? Rasanya masih banyak hal yang lebih penting dan baik untuk
dilakukan daripada sekedar terus merenung akan sesuatu yang bikin pusing dan
bingung.
Jika
dalam satu hari itu kamu mendapatkan sesuatu yang tidak mengenakkan, keluarkan
semua apa yang kamu bisa untuk menyelesaikannya hari itu juga. Jika dibiarkan
berkepanjangan hanya akan menjadi sebuah endapan yang terpendam.
Bagaimana
caranya? Mungkin itu yang terlintas di benak kamu sekarang.
Misal
saja pagi hari kamu habis kecelakaan (semoga tidak ada yang terjadi ya). Kamu
sedang buru-buru akhirnya terlambat. Motor rusak, pas pula ketika akhir bulan.
Serba bingung dengan hari yang kacau dimulai dari pagi. Kira-kira bagaimana
perasaan kamu?
Campur
aduk itu pasti, namun pilihannya kembali lagi kepada diri sendiri. Ingin
menjadikan awal pagi yang suntuk itu berlanjut terus, atau cukup menjadi beban
satu hari itu saja?
Terkadang
ketika terlalu fokus denagan suatu hal yang sebenarnya bisa dengan cepat
diselesaikan namun terus menjadi beban pikiran, hal lain menjadi ikut terlibat.
Tidak hanya itu, hal lain yang bisa diselesaikanpun menjadi terbengkalai.
Kalau
saja setelah terjadinya kecelakaan, langsung ambil jalur damai diantara kedua
pihak, lalu berobat, izin kelas atau dengan tempat kerja. Motor kalau belum
bisa diperbaiki, bawa kerumah saja dan biarkan, hubungi teman minta bantuan,
entah itu mengantar atau berobat. Setelah kelar di pagi hari, siangnya langsung
bekerja dan berbahagia lagi. Mudah kan?
Ah
ngomong aja gampang?
Iya
ngomong gampang kalau udah merasakan tentunya. Sekitar dua tahun lalu, hal
mengejutkan ini terjadi. Kalau kata orang sekarang sih baper kali ya. Dibikin
baper orang secara tiba-tiba, apalagi menurut kita orang itu memiliki 3C
(Cakep, Cerdas, Coleha) maksa banget ya, hehe. Tentu kita yang siapa atuh ya,
Al-Fatiha aja masih terbata-bata, haha.
Kalau
saja bukan karena Allah yang mengingatkan dengan cara luar biasanya, tentu akan
menjadi galau berkepanjangan, namun cukup dengan satu hari semua itu selesai.
Bagaimana menghilangkannya? Kita yang muslim tentu sangat banyak fasilitas yang
diberikan untuk menenangkan hati dan mengolahnya menjadi lebih baik.
Dari
Tilawah, sampai sholat sunnah. Dari silaturahim sampai bersedekah kepada anak
yatim. Itu sudah lebih dari cukup jika dilakukan akan bisa menenangkan hati
dari segala bentuk kesusahan diri.
Begitu
juga setiap keadaan yang saya hadapi yang itu akan membuat galau, baper, atau sejenisnya.
Selain melepaskannya dengan memberi makan ruhani, jasmani pun tidak
ketinggalan. Biasanya kalau sedang banyak pikiran, saya akan makan coklat dan
banyak minum air, itu bisa menenangkan.
Terapi
lainnya dengan menulis ini, entah itu di blog dengan tulisan bebas, ataupun
terkonsep dengan menuliskan naskah yang masih terus dilanjutkan. Tak jarang
juga bermain dengan anak-anak. Dari yang umur enam bulan sampai balita. Karena
kepolosan seorang anak juga bisa menenangkan hati lho...
Nah,
kembali kepada pilihan masing-masing kok atas apa yang sedang terjadi dengan
diri ini. Kan udah dikasih tahu, kalau ada kesulitan pasti akan diberi
kemudahan. Jika masalah dihadirkan berarti solusi pun juga sudah disediakan
tentunya. Tinggal kamunya, mau mengambil atau tidak.
Salam
kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar