Rabu, 08 Maret 2017

Mengejar layang-layang.



Teringat moment seperti ini? Melihat layangan putus, lalu mengejar dengan semangat. Entah siapa punya siapa, yang cepat dan dapat terlebih dahulu dialah yang menjadi pemilik layangan tersebut.

Saat menjemput adik sekolah kemaren terlihatlah beberapa anak yang sedang sibuk mengejar layangan di pinggir jalan. Entah tiba-tiba terpikir, kenapa mereka bisa begitu semangat, apa sih serunya mengejar seperti itu. Kalau memang ingin main layang-layang kenapa tidak beli saja langsung kan.


Tapi dari hal itu tampaklah bahwa memang fitrah kita untuk melakukan hal yang terkadang tidak terpikirkan apakah itu ada maknanya apa tidak, yang penting seru.
Jika diibaratkan saja dengan manusia yang beranjak dewasa, ternyata kita memang sering untuk mengejar layangan di dalam hidup kita.

Tahun 2017 yang sudah berjalan tiga bulan ini, bagaimana dengan semua target dan pencapaian yang ingin diwujudkan di tahun ini. Nyaris semua orang memasang target untuk membuat kehidupannya tidak merasa kosong. Lihat lagi bagaimana pergerakan kita dengan target tersebuat.

Ketika mengejar layang-layang banyak macam orang yang mengejar dan ingin mendapatkannya. Ada yang duduk menunggu ditempat strategis, yang sudah diperkirakan dimana layangan akan jatuh. Ada yang berlari kencang memprediksi dimana layangan itu jatuh. Ada juga yang terus mengikuti secara perlahan sampai layang-layang itu terjatuh dan bisa diambil.

Begitu juga kehidupan kita yang tidak jauh beda dengan hal tersebut, seperti kumpulan anak-anak yang sedang mengejar layang-layang.

Mungkin ada diantara kita yang sedang menyusun rencana dengan baik, dan memperkirakan semuanya dengan tepat. Ketika sampai masanya untuk menyelesaikan hal yang sudah direncanakan, tidak akan kaget dan bingung, karena semuanya sudah terkonsep dengan baik.

Ada juga kita yang melakukan sambil menyusun. Memiliki target-target kecil yang terus disusun menjadi besar. Melakukannya sambil berjalan, dan perlahan mencapainya. Meskipun ditengah jalan terkadang harus merubah sedikit arah untuk menjalankannya menyesuaikan kondisi yang ada.

Ada juga dari kita yang tidak memiliki target rinci. Yang penting mengikuti semuanya berjalan saja, atau bahasa kita biasanya menyebutnya dengan “Mengalir seperti air” Tidak ada yang salah dengan hal ini. Hanya saja, karena hanya berlari tanpa peduli keadaannya nanti. Jika yang dikejarnya tidak di dapatkan, beralih dengan mengejar hal yang lain, begitui seterusnya.

Jika target dan impian di ibaratkan anak-anak yang mengejar layang-layang, ternyata fitrahnya dari kecil kita memang sudah suka untuk melakukan sesuatu yang memacu adrenalin. Mungkin tidak banyak dari kita yang sadar, apa yang kebanyakan kita lakukan saat ini, sudah dari dulu kita mengerjakan hal kecilnya.

Dari berusaha berjalan yang tak pernah mengeluh sampai benar-benar bisa berjalan. Begitu juga hikmahnya ketika kita dewasa melakukan sesuatu yang akhirnya gagal, tandanya bahwa kita harus berjuang lagi. Bagaimana kita belajar berbicara sampai benar-benar bisa komunikasi. Begitu juga dengan sekarang, tak ada bedanya jika hanya sekedar belajar bahasa baru agar bisa berbicara lebih banyak.

Nah, sudah memiliki layang-layang yang akan dikejar dan didapatkan? Bukan berarti mencuri atau menyikut teman sendiri ya. Tetapkanlah layanganmu untuk dikejar, biar tidak terlalu lelah, lihat arah angin dan dimana layangan itu akan jatuh, dengan begitu kamu akan menyiapkan langkah yang lebih cepat dan tepat diantara yang lain.

Selamat mengejar layangan, salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;