Teringat
moment seperti ini? Melihat layangan putus, lalu mengejar dengan semangat.
Entah siapa punya siapa, yang cepat dan dapat terlebih dahulu dialah yang
menjadi pemilik layangan tersebut.
Saat menjemput
adik sekolah kemaren terlihatlah beberapa anak yang sedang sibuk mengejar
layangan di pinggir jalan. Entah tiba-tiba terpikir, kenapa mereka bisa begitu
semangat, apa sih serunya mengejar seperti itu. Kalau memang ingin main
layang-layang kenapa tidak beli saja langsung kan.
Tapi dari
hal itu tampaklah bahwa memang fitrah kita untuk melakukan hal yang terkadang
tidak terpikirkan apakah itu ada maknanya apa tidak, yang penting seru.
Jika
diibaratkan saja dengan manusia yang beranjak dewasa, ternyata kita memang
sering untuk mengejar layangan di dalam hidup kita.
Tahun
2017 yang sudah berjalan tiga bulan ini, bagaimana dengan semua target dan
pencapaian yang ingin diwujudkan di tahun ini. Nyaris semua orang memasang
target untuk membuat kehidupannya tidak merasa kosong. Lihat lagi bagaimana
pergerakan kita dengan target tersebuat.
Ketika
mengejar layang-layang banyak macam orang yang mengejar dan ingin
mendapatkannya. Ada yang duduk menunggu ditempat strategis, yang sudah
diperkirakan dimana layangan akan jatuh. Ada yang berlari kencang memprediksi
dimana layangan itu jatuh. Ada juga yang terus mengikuti secara perlahan sampai
layang-layang itu terjatuh dan bisa diambil.
Begitu
juga kehidupan kita yang tidak jauh beda dengan hal tersebut, seperti kumpulan
anak-anak yang sedang mengejar layang-layang.
Mungkin
ada diantara kita yang sedang menyusun rencana dengan baik, dan memperkirakan
semuanya dengan tepat. Ketika sampai masanya untuk menyelesaikan hal yang sudah
direncanakan, tidak akan kaget dan bingung, karena semuanya sudah terkonsep
dengan baik.
Ada
juga kita yang melakukan sambil menyusun. Memiliki target-target kecil yang
terus disusun menjadi besar. Melakukannya sambil berjalan, dan perlahan
mencapainya. Meskipun ditengah jalan terkadang harus merubah sedikit arah untuk
menjalankannya menyesuaikan kondisi yang ada.
Ada
juga dari kita yang tidak memiliki target rinci. Yang penting mengikuti
semuanya berjalan saja, atau bahasa kita biasanya menyebutnya dengan “Mengalir
seperti air” Tidak ada yang salah dengan hal ini. Hanya saja, karena hanya
berlari tanpa peduli keadaannya nanti. Jika yang dikejarnya tidak di dapatkan,
beralih dengan mengejar hal yang lain, begitui seterusnya.
Jika
target dan impian di ibaratkan anak-anak yang mengejar layang-layang, ternyata
fitrahnya dari kecil kita memang sudah suka untuk melakukan sesuatu yang memacu
adrenalin. Mungkin tidak banyak dari kita yang sadar, apa yang kebanyakan kita
lakukan saat ini, sudah dari dulu kita mengerjakan hal kecilnya.
Dari
berusaha berjalan yang tak pernah mengeluh sampai benar-benar bisa berjalan.
Begitu juga hikmahnya ketika kita dewasa melakukan sesuatu yang akhirnya gagal,
tandanya bahwa kita harus berjuang lagi. Bagaimana kita belajar berbicara
sampai benar-benar bisa komunikasi. Begitu juga dengan sekarang, tak ada
bedanya jika hanya sekedar belajar bahasa baru agar bisa berbicara lebih
banyak.
Nah,
sudah memiliki layang-layang yang akan dikejar dan didapatkan? Bukan berarti
mencuri atau menyikut teman sendiri ya. Tetapkanlah layanganmu untuk dikejar,
biar tidak terlalu lelah, lihat arah angin dan dimana layangan itu akan jatuh,
dengan begitu kamu akan menyiapkan langkah yang lebih cepat dan tepat diantara
yang lain.
Selamat
mengejar layangan, salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar