Sabtu, 04 Maret 2017

Merekapun Menyukainya...



Kesukaan membaca mulai ditularkan dan disalurkan. Memang, jika hal baik yang di lakukan, akan bisa menjadi contoh yang baik juga. Selain itu, jika lebih segan untuk menyuruh langsung, lebih baik tunjukkan saja dengan tingkah laku.

Dua bulan ini, beberapa murid mulai ikut senang dengan bacaan yang saya bawakan. Padahal jika mau dibandingkan dengan rating dan seberapa besar terkenalnya buku itu, hanyalah tulisan teman-teman lokal saja, belum mencapai nasional dan masih diterbitkan secara mandiri, namun sekali lagi selalu ingat bahwa tulisanpun akan menemukan jodoh pembacanya.


Pertama kali di semester lalu, adalah buku dari seorang penulis Bengkulu panisia Julita. Dengan judulnya “Playboy berkedok Ikhwan” membuat salah seorang anak murid tertarik langsung untuk membelinya. Maklum, melihat kata playboy remaja yang sedang memasuki puncak masa puber tentu saja akan tergelitik penasaran.


Buku berikutnya dengan judul “Stoples Pelangi Ayasofya” berhasil membuat beberapa murid menjadi baper membacanya. Dengan setting luar negeri, dan alur yang cukup menggantung. Di awal-awal setelah membacanya para murid ini menjadi penasaran akan kelanjutan ceritanya, dan sempat kerepotan menjadi tempat curhat atas buku ini.

Menjelang semester dua ini, saya kembali membawa buku bacaan. Berawal dari hadiah yang saya berikan kepada salah satu murid yang berhasil mendapatkan nilai 90.an untuk mata pelajaran bahasa inggris, merambat ke teman-teman lain yang penasaran dengan isi ceritanya.

Lagi-lagi masa puber mereka membuat diri ini tergelitik untuk tertawa melihat respon melihat buku yang menjadi hadiah itu, “Samudera Setengah Abad” dari Khoirunnisa Nurul Habibatulloh.


“Covernya aja udah bikin baper tad” Komentar salah satu murid ketika mulai membacanya.

Alhasil, dua murid tergerak ingin membeli buku ini, karena alurnya yang menceritakan tokoh utama dari masa remaja, membuat mereka merasa terbawa kedalam cerita. Kata mereka sih nggak puas kalau Cuma pinjam, jadi pengennya beli. Yah sampai sempat kerepotan dengan bujukan mereka untuk beberapa hal, hehe, maklum aja kali ya.


Lalu, salah seorang yang ingin bacaan dengan tema lebih memotivasi namun anak muda, saya kasih saja buku “Manfaat Pacaran, Emang Ada?” karya Nova Winda Sari. Sukses buku itu digilir untuk dibaca oleh mereka semua. Cukup mengena sepertinya sampai-sampai beberapa teman merekapun disindir dengan beberapa kalimat dari buku tersebut.

Terakhir saya bawa dua novel lagi yang membuat mereka semakin baper. “Nantikanku di Batas Waktu” dari Rosa Tri Melinda, yang membuat salah satu murid sampai terbawa mimpi setelah membacanya. Haha, baper tingkat akut nih ya. Lalu ada “Maasalamah Adelaide” yang sampai sekarang entah ditangan siapa karena digilir untuk dibaca , hehe.


Iseng-iseng saya tanya kepada mereka, apakah level buku dan bacaannya bagus dan sama saja dengan yang lain?

Merekapun mengiyakan. Bahkan menurut mereka lebih bagus kok dari beberapa buku yang nampak terpampang di toko buku. Dari sini saya pun mensyukuri bahwa banyak kualitas tulisan yang memang bagus, hanya saja memang tidak terpublish secara besar. Kalau saja ada yang memperhatikan hal ini tentu akann menjadi hal yang baik dan besar untuk digali.

Sekarangpun sedang mendekati keluarnya karya-karya baru, sudah ada lima naskah yang siap diproses, dari beberapa orang yang melakukan pelatihan siap untuk diluncurkan dan diterbitkan tahun ini. Semoga menjadi kebaikan dan isinya berkah untuk banyak orang ya.

Ada yang mau ikut menyalurkan ide-ide luar biasanya untuk dituangkan dan dibentuk menjadi naskah yang siap diterbitkan dan disebarkan ke khalayak umum. siapa tahu tulisan kamu ketemu jodoh pembacanya ya.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;