Bagaimana
harimu? Sudah terasa nyaman atau masih tetap gundah gulana? Semoga sebelum
tidur sudah bisa tenang dan rileks ya.
Makin
ke sini merasa makin menyimpang di perjalanan. Kalau kata rekan guru tadi,
awalanya saya yang berada di persimpangan, sekarang sudah benar-benar
menyimpang. Yah tidak menyangka apa yang diinginkan, tidak melalui jalur
formal, adalah hal yang benar-benar dilakukan dalam keseharian.
Bertemu
dengan salah seorang wali murid lagi siang ini, bercerita dan menanyakan
bagaimana anaknya di sekolah. Saya mendengarkan apa yang beliau sampaikan
membuat senyum-senyum sendiri karena Alhamdulillah apa yang terjadi pada
kondisi si anak baik di sekolah maupun di rumah, tidak terlalu jauh beda.
Dengan begini bisa menjadikan kerjasama yang baik dalam proses pembelajarannya.
Nah,
tentu saya tidak akan membahas apa yang terjadi pada si anak dan yang
diceritakan oleh wali murid. Karena ini menjadi rahasia tertutup yang harus
diselesaikan dimana salah satunya menjadi tanggung jawab sebagai guru Koseling.
Satu
kalimat yang terekam sampai sekarang adalah ketika sang wali murid mengatakan,
“Kalau saya berusaha pokoknya tidak ada yang keluar rumah dengan cemberut.
Dengan begitu apa yang dilakukannya sepanjang hari juga akan membawakan
kebahagiaan” sungguh ini cukup mengena pada pikiran saya.
Jarang
sekali menemukan langsung sebuah keluarga yang memiliki konsep pemikiran yang
sangat menarik seperti ini. Beliau yang juga seorang guru sangat mengerti
bagaimana harus menjadikan suasana hati pada semua muridnya menikmati
pelajaran.
Jadi
ada apa dengan cemberut jika keluar rumah. Sebenarnya jika menerapkan apa yang
telah Islam perintahkan dan mengikuti Rasulullah bagaimana memulai harinya agar
bersemangat tentu ini akan sangat berpengaruh.
Contoh
sederhana saja, ketika seorang muslim yang taat, mendapatkan satu hari yang
kurang baik. Diawali dengan tahajud yang terlewat dan sholat shubuh yang telat.
Tentu ini akan menjadikan kegalauan yang berkepanjangan. Tidak percaya coba
saja?
Pagi-pagi
bingung melihat rumah yang berantakan, belum sarapan dan pekerjaan yang masih
belum terseleaikan. Akhirnya stress sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa.
Akhirnya sampai mau tidur lagipun bawaan hanya menggerutu dan mengeluh akan
semua yang sedang dikerjakan.
Nah,
jika memulai hari saja sudah dengan cemberut, bagaimana menjalaninya. Muka yang
menghasilkan senyuman jauh lebih baik dan membuat tubuh menjadi lebih ringan
dibandingkan dengan cemberut lho.
Ketika
perasaan merasa berat dan raut mukapun sudah tak sedap, tubuhpun merespon
dengan tidak nyaman. Kepala tiba-tiba terasa pusing, makanpun tak terasa enak,
melakukan kegiatan juga hanya merasa sia-sia. Mau tidurpun bawaannya gelisah.
Sederhananya hati kita yang mungkin sedang jauh dari barokahNya.
Pastikan
lagi setiap pagi sebelum anda memulai aktivitas dan keluar rumah, tak ada beban
yang sedang menggantung. Pastikan dapat tahajud, atau minimal sholat fajar dan
shubuhnya dapat tepat waktu. InshaAllah akan membuat hati tenang tanpa gundah.
Sebelum
tidur, kamu bisa cek apa-apa saja yang sudah kamu lakukan hari ini. Adakah yang
kurang, atau yang masih perlu diselesaikan? Buatlah daftar kesalahan yang
mungkin sudah dilakukan, pahami bahwa setiap kita memang memiliki hal yang
tidak baik. Relakan juga kesalahan orang lain yang sudah terjadi hari ini,
lepaskan semua perasaan tidak baik yang ada. Yakinlah setiap orang memang
memiliki kesalahannya sendiri.
Nah,
Besok pastikan jangan ada yang cemberut ya. Kalau masih cemberut berkaca lagi
dan lihat deh betapa jeleknya muka karena cemberut di depan cermin. Lalu
ubahlah jadi senyuman, istighfar, dan minta barokah Allah untuk menjalani hari.
Semangat untuk terus tersenyum.
Salam
kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar