Minggu, 26 Maret 2017

Jangan Keluar Rumah Dengan Cemberut



Bagaimana harimu? Sudah terasa nyaman atau masih tetap gundah gulana? Semoga sebelum tidur sudah bisa tenang dan rileks ya.


Makin ke sini merasa makin menyimpang di perjalanan. Kalau kata rekan guru tadi, awalanya saya yang berada di persimpangan, sekarang sudah benar-benar menyimpang. Yah tidak menyangka apa yang diinginkan, tidak melalui jalur formal, adalah hal yang benar-benar dilakukan dalam keseharian.

Bertemu dengan salah seorang wali murid lagi siang ini, bercerita dan menanyakan bagaimana anaknya di sekolah. Saya mendengarkan apa yang beliau sampaikan membuat senyum-senyum sendiri karena Alhamdulillah apa yang terjadi pada kondisi si anak baik di sekolah maupun di rumah, tidak terlalu jauh beda. Dengan begini bisa menjadikan kerjasama yang baik dalam proses pembelajarannya.

Nah, tentu saya tidak akan membahas apa yang terjadi pada si anak dan yang diceritakan oleh wali murid. Karena ini menjadi rahasia tertutup yang harus diselesaikan dimana salah satunya menjadi tanggung jawab sebagai guru Koseling.

Satu kalimat yang terekam sampai sekarang adalah ketika sang wali murid mengatakan, “Kalau saya berusaha pokoknya tidak ada yang keluar rumah dengan cemberut. Dengan begitu apa yang dilakukannya sepanjang hari juga akan membawakan kebahagiaan” sungguh ini cukup mengena pada pikiran saya.

Jarang sekali menemukan langsung sebuah keluarga yang memiliki konsep pemikiran yang sangat menarik seperti ini. Beliau yang juga seorang guru sangat mengerti bagaimana harus menjadikan suasana hati pada semua muridnya menikmati pelajaran.

Jadi ada apa dengan cemberut jika keluar rumah. Sebenarnya jika menerapkan apa yang telah Islam perintahkan dan mengikuti Rasulullah bagaimana memulai harinya agar bersemangat tentu ini akan sangat berpengaruh.

Contoh sederhana saja, ketika seorang muslim yang taat, mendapatkan satu hari yang kurang baik. Diawali dengan tahajud yang terlewat dan sholat shubuh yang telat. Tentu ini akan menjadikan kegalauan yang berkepanjangan. Tidak percaya coba saja?

Pagi-pagi bingung melihat rumah yang berantakan, belum sarapan dan pekerjaan yang masih belum terseleaikan. Akhirnya stress sendiri dan tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya sampai mau tidur lagipun bawaan hanya menggerutu dan mengeluh akan semua yang sedang dikerjakan.

Nah, jika memulai hari saja sudah dengan cemberut, bagaimana menjalaninya. Muka yang menghasilkan senyuman jauh lebih baik dan membuat tubuh menjadi lebih ringan dibandingkan dengan cemberut lho.

Ketika perasaan merasa berat dan raut mukapun sudah tak sedap, tubuhpun merespon dengan tidak nyaman. Kepala tiba-tiba terasa pusing, makanpun tak terasa enak, melakukan kegiatan juga hanya merasa sia-sia. Mau tidurpun bawaannya gelisah. Sederhananya hati kita yang mungkin sedang jauh dari barokahNya.

Pastikan lagi setiap pagi sebelum anda memulai aktivitas dan keluar rumah, tak ada beban yang sedang menggantung. Pastikan dapat tahajud, atau minimal sholat fajar dan shubuhnya dapat tepat waktu. InshaAllah akan membuat hati tenang tanpa gundah.

Sebelum tidur, kamu bisa cek apa-apa saja yang sudah kamu lakukan hari ini. Adakah yang kurang, atau yang masih perlu diselesaikan? Buatlah daftar kesalahan yang mungkin sudah dilakukan, pahami bahwa setiap kita memang memiliki hal yang tidak baik. Relakan juga kesalahan orang lain yang sudah terjadi hari ini, lepaskan semua perasaan tidak baik yang ada. Yakinlah setiap orang memang memiliki kesalahannya sendiri.

Nah, Besok pastikan jangan ada yang cemberut ya. Kalau masih cemberut berkaca lagi dan lihat deh betapa jeleknya muka karena cemberut di depan cermin. Lalu ubahlah jadi senyuman, istighfar, dan minta barokah Allah untuk menjalani hari. Semangat untuk terus tersenyum.

Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;