Huh,
dua minggu libur menulis ternyata ada sesuatu yang hilang pake banget. Jujur
saja, ide banyak berseliweran silih berganti, tapi apa daya ketika harus
melakukan sesuatu yang lebih penting dan urgent. Namun ini semua tidak bisa
dijadikan alasan ya, tetap saja saya yang salah karena tidak bisa mengatur
waktunya kan.
Nah,
kembali memaksakan diri menulis, menggunakan 30 menit waktu sebelum maghrib.
Sederhana saja untuk memulai menulis yang sempat terdiam. Selain itu kembali
mengisi pelatihan menulis yang akan dilakukan dua bulan ini, rasanya hanya
menjadi omong besar jika yang menyuruh tidak ikut menulis kan?
Sore
ini pulang dari masjid DU, setelah saling bercerita dan bersilaturahim dengan
teman-teman disana menambah banyak pencerahan dan ilmu baru.
Setelah
tadi pagi melaksanakan jalan santai dalam acara MILAD Sekolah yang kelima
sekaligus promosi untuk penerimaan siswa baru, langsung berpindah tempat ke
masjid DU. Menikmati tidur sebelum dzuhur dengan angin yang semilir membuat
tubuh merasa cukup beristirahat.
Ketika
pulang diantar oleh Agung, bertemu dengan salah satu adik tingkat, yang
sekarang sudah memiliki posisi di kampus. Wakil gubernur FISIP, atau yang biasa
dipanggil Ferry. Memanggil saya dengan sebutan sensei, yang sebelum dirinya,
hanya satu orang yang terus memanggil saya dengan panggilan ini. Sekarang sudah
ada beberapa juga yang mulai memakai panggilan ini. Hal itu membuat saya
tersenyum dan melambaikan tangan kepadanya.
Setelah
beriringan, terlontarlah satu ucapan yang membuat saya jleb banget,
“Kak,
mana tulisan di blognya idak muncul lagi, aih, kecewa rasonyo...”
Mendengar
perkataan itu membuat saya seperti menghilangkan tanggung jawab sebagai seorang
penulis kepada pembacanya. Meskipun baru penulis pemula.
“Lagi
ada yang di urus fer, tulisannya udah ada, tapi belum di post aja ya, hehe”
Saya
jawab pendek, merasa malu dengan mereka yang ternyata suka membaca tulisan
sederhana ini. Ah, andai saja lebih konsisten. Harus lebih memperbaiki diri
lagi kalau seperti ini.
Tidak
lama itu, Agung yang mengantar saya pulang pun berkomentar,
“Tulisan
kakak bagus kok kak,”
Mak
Jleb yang kedua. Duh, merendahkan diri melulu tanpa memikirkan apa yang orang
lain pertimbangkan. Dua komentar itu sudah cukup untuk membuat saya memulai
lagi memaksakan diri untuk menulis. Kembali lagi teringat dengan target 430
tulisan blog di tahun ini.
Yang
namanya semangat memang tidak ada yang tahu kapan datang dan munculnya.
Terkadang bisa tiba-tiba, tak jarang juga dengan terencana. Namun dibalik itu
semua, setiap yang kita lakukan, ingatlah ada selalu orang yang menikmatinya,
apalagi kalau itu adalah sebuah kebaikan.
Sudah
berani memulai jangan mudah untuk berhenti. Selesaikan dengan pasti meski harus
dengan tertatih.
Yah
tulisan singkat ini, sedikit tidak jelas memang, hehe. Sebuah lecutan saja
untuk membuat saya kembali menulis dan mempublish ide-ide pikiran yang
bersemayam di kepala. Mohon doanya agar bisa terus itiqomah dan konsisten ya.
Setidaknya kecepatan mengetik belum hilang, hehe.
Salam
kebaikan
0 komentar:
Posting Komentar