Berbicara
tentang sebuah kegilaan, tentu setiap kita memiliki pendapat dan persepsi
masing-masing. Namun jika ingin mengambil definisi umum kalau orang gila adalah
yang sebagai berikut maka kita semua pernah menjadi orang Gila.
Pertama,
memiliki dunia sendiri. Berapa banyak kita yang dikatakan normal tapi sering
banyak melakukan hal diluar dari kebiasaan. Apa yang dilakukan itu menurut kita
sangatlah asyik dan menarik, tapi tidak bagi orang lain.
Coba
perhatikan anak kecil yang berumur balita. Mereka selalu asyik dengan dunia
mereka. Melakukan semuanya dengan riang, bahkan apa yang mereka katakan dengan
vokal bicara yang belum terlalu jelas bagi kita, jarang bisa dimengerti.
Lalu,
apakah kita harus mencap anak itu orang gila? Apalagi kalau anak sendiri, nggak
mungkin kan, hehe. Ingat, lagi-lagi ini masalah persepsi ya, yang saya tulis
tentu dari pandangan dan pendapat saya saja kok, so tak perlu berdebat ya,
cukup masukan.
Berikutnya,
suka berbicara sendiri. Nah untuk yang satu ini sadar tidak sadar hampir setiap
orang pernah melakukannya, bahkan bisa jadi sering. Paling tidak, sering
berbicara dan bergumam di dalam hati sendiri.
Kita
yang dewasa (cie merasa dewasa) jika sedang memegang anak bayi yang rentang
umur 5 bulan sampai 1 tahun sering kita mengajak mereka berbicara, meskipun
kemungkinan mereka mampu merespon kita hanyalah kecil.
Tidak
jarang juga jika sedang bermmain robot-robotan atau mobilan, kita sering
berbicara sendiri dengan mainan yang bahkan kita sendiri yang menggerakkannya
dan memainkannya. Kalau yang penyayang binatang sering juga mengajak binatang
yang dirawat untuk diajak berbicara. Nah bukankah tingkah itu seperti orang
gila.
Sekali
lagi tergantung dari persepsi mana kita mendefinisikan kata gila itu sendiri.
Dalam
pandangan kita ketika ada seseorang yang memakai baju robek, jalan tidak pakai
alas, berpenampilan kumal dan tidak mandi, lalu berjalan tanpa pandangan dengan
tujuan, kita menganggapnya gila. Tapi dalam pandangan orang itu mungkin kitalah
yang gila.
Masih
ingat cerita dari Bunda Helvy Tiana Rosa ketika memiliki seorang mahasiswi yang
bisa dikatakan memiliki masalah dengan kejiwaan, jika kita masukkan kondisinya
pada keadaan umum. Namun jika menganggapnya sebuah hal yang berbeda tentu
dirinya adalah seorang yang memiliki imajinasi dan kreatifitas tinggi.
Memang
dia menganggap semua orang selain dirinya adalah makhluk dari planet Mars, dan
sering menyayat tangannya. Bahkan dalam satu waktu, pernah menghubungi bunda
Helvy, mahasiswi itu mengatakan ingin membunuh ibunya ditengah malam, meskipun
hal itu tidak benar-benar terjadi.
Pahamilah
makna sebenarnya kata gila itu dengan pemahaman terbaik, jangan hanya menjudge
sana-sini. Jika kita definisikan luas, apa tidak gila para koruptor yang terus
sibuk menguras hak orag lain. Para pegawai yang lebih banyak mencari waktu
luang daripada menjalankan amanahnya. Ataupun antar golongan yang terus
berdebat untuk mendapatkan perhatian. Semuanya bisa dibilang gila kan?
Ingat,
jika kita mengartikannya dalam banyak hal, maka kita semua adalah orang gila.
Tak ada seseorang yang benar-benar waras jika harus melakukan suatu perubahan
namun tak mau mendapatkan kondisi yang harus diperjuangkan. Yang penting
singkat cepat dan tepat.
Allah
menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk, maka jangan pernah mencela dan
menyela ciptaan Allah bgaimanapun benuk dan rupa, karena apa yang kita miliki
semuanya adalah pemberia dariNya termasuk akal dan pikiran yang mengendalikan
diri dari segala hal.
Maka
tak perlu ada yang dirisaukan dengan yang dilakukan, selama mengandung kebaikan
dan menjadikan kualitas diri meningkat, tak jadi masalah bagaimanapun bentuk
yang dilakukan. Jangan salahkan mereka yang terlalu stress dan kehilangan akal
untuk melakukan sesuatu.
Sekali
lagi Gila bukanlah sebuah kepastian, tapi itu adalah pilihan. Menjadi orang
gila atau tidak yang dilihat adalah seberapa jauh perlakuan yang anda perbuat
atas apa yang terjadi di sekitar.
Salam
kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar