Senin, 18 Juli 2016

Jurusan Pendidikan, Hobi/Minat, pekerjaan ?



Tak ada ilmu yang sia-sia
Sharing dengan mentor sendiri mendapatkan ide ringan yang jadi bahan pikiran. Kita tidak pernah tahu akan jadi apa nantinya maka dari itu lakukan apa yang bisa, dan jadilah yang terbaik dibidang apapun yang disuka.

Di awal masuk kuliah sampai tiga tahun berikutnya, masih banyak yang tidak mengetahui jurusan apa aku sebenarnya. tidak ada yang percaya jika aku katakan bahasa inggris. Beberapa jurusan dan fakultas lain menjadi tebakan sendiri bagi teman-teman yang beda jurusan.

Di awal-awal menjadi mahasiswa, rata-rata aku dikira anak Matematika atau fisika. Memang ada tampang ya? hehe. Padahal Fisika ku saja pernah merah sebelum akhirnya aku masuk jurusan IPS.

Di lain waktu, aku dikira anak pertanian, apa sebab? yah karena aku sering bermain disana. Bahkan pertama kali menjadi pembicara di kampus undangan dari organisasi Fakultas pertanian, selain itu juga mbak dan kakakku di pertanian, maka itu aku sering main kesana. Sampai aku semester 8, masih ada yang mengira kau fakultas pertanian.

Di lain waktu lagi, aku dikira anak komunikasi, yang berarti itu Fakultas ISIP. Padahal jarang main kesana, entah apa yang membuat orang berpikir bahwa aku adalah anak FISIp.

Bagaimana dengan hobi dan kemampuan? itu beda lagi. Aku senangnya berdagang dan wirausaha. Dalam 4 tahun terakhir aku juga menekuni bidang public speaking dan berbicara di depan umum, dan 2 tahun terakhir menambah tangan ke dunia Tulis-Menulis.

Empat semester pertama aku senang sekali jualan, dan yang kujual saat itu adalah obat-obatan herbal. sampai-sampai pernah kuliah hanya membawa kertas selembar, dan tas isinya obat semua, haha. Karena dari SD udah diajarin jualan, jadi keasyikan tersendiri. Sampai sekarangpun masih jualan, ampe dikira anak ekonomi (Nah, nambah satu lagi).

Memasuki tahun ketiga, awal semester 6 mulai semakin gencar aku mengisi acara, dari motivasi sampai di semester 8 lebih banyak yang minta untuk mengisi acara renungan, mungkin di bagian ini aku dikira anak komunikasi. 

Nah, pengalaman kerja pertama, aku diminta mengajar salah satu sekolah islami yang masih dirintis, tapi tahu apa, ternyata itu adalah PAUD. Jauh kan dari jurusan, hoho. selama kurang lebih hampir setahun aku bekerja disana, Februari 2016 habis kontrak, dan aku fokus untuk menyelesaikan beberapa amanah.

Bulan Maret dapat tawaran kerja lagi, tahu apa , menjadi seorang marketing dan admin, serta mempelajari bisnis marketing. Beralih ke pekerjaan yang seharusnya secara normal untuk anak ekonomi kan, kok bisa? Hanya Allah yang tahu.

Terus bahasa inggrisnya nggak kepake dong, eits siapa bilang, dalam dua tahun ini, lebih dari 5 abstrak dan ringkasan yang aku transletekan. Entah kenapa orang percaya padaku untuk melakukannya, tapi ya itu ilmuku. Akan ada saatnya ilmu itu terpakai.

Kalo dilihat dari hobi, jurusan, pendidikan apakah ada hubungannya? tidak, tapi semua pasti ada manfaatnya.

Seperti salah satu mentorku. seorang jurusan perawat yang memiliki keahlian komputer melebihi anak jurusan komputer sendiri. terus perawatnya gimana? sekarang dia sudah memiliki seorang anak dan kemampuannya diuji disana. Lebih keren kan?

So jangan abaikan ilmu yang datang, serap dan persiapkan kalo akan digunakan. Ilmu bisa dicari dimana saja, tapi tidak semua orang bisa mencari ilmu. Ambil dan manfaatkan kesempatan.


0 komentar:

Posting Komentar

 
;