Selasa, 12 Juli 2016

Hantamin Allah (Part 2)




Sabtu, 25 Juni 2016, menuju 21 ramadhan 1437 H.

Pagi hari pertama, mulai memanaskan motor ibadah. Langkah pertama yang aku lakukan meningkatkan sholat dhuha.

Ramadhan tahun lalu aku berhasil meningkatkan dhuha. Yang biasanya masih sebatas 2-4 rokaat, meningkat sampai 6-8 rokaat. Meskipun setelah ramadhan belum full tiap hari bisa kesampaian, tapi rata-rata bisa sampai 6 rokaat.

Ramadhan kali ini aku ingin meningkatkan sepenuhnya sholat dhuhaku, meskipun yang di awal pasti berat. Setelah membaca buku yang baru saja kubeli tentang menjadi pengusaha pemula dan menghindari tentang praktek riba. Sebuah kesadaran penuh yang saya yakini bahwa semua hal bahkan rezeki sekecil apapun tempat meminta memang harus kembali kepada Allah. dan salah satu cara ampuhnya dengan sholat dhuha.
Jika tahun lalu hanya mampu 6-8 rokaat, kali ini dipaksain dah full 12 rokaat. Dan ini hari pertama aku melakukannya. Awalnya memang perlu niat yang kuat. Karena masih baru dilakukan, harus memilah surat pendek yang dibaca, mengingat jumlah rokaat yang ada. Alhamdulillah sekitar setengah jam aku menyelesaikannya, mungkin masih termasuk waktu yang cukup cepat untuk 12 rokaat.

Apa yang terjadi?

Yah hari itu aku harus memperbaiki motor, mau tidak mau harus. Aku menghitung-hitung harusnya gaji kemaren cukup untuk biayanya. Namun Allah berkata lain, seluruh gaji yang ada langsung habis untuk motor. Biayanya diluar dugaan, karena ada bagian yang harus diganti dengan barang yang baru.

Aku hanya tersenyum dan bismillah. Ummi tahu tentang hal itu, ketika menanyakan bagaimana untuk makan, aku hanya menjawab minta sama Allah.

Setelah zuhur, aku pergi kerumah mbak karena bude juga lagi disana. Menemani mbak yang baru saja keluar dari rumah sakit.

Ketika mau pulang bude memberikan uang 200ribu, batas sini aku hanya menganggap itu hal biasa, meskipun yang kutahu dari ummi hanya menitipkan 100 ribu. namun, Allah memberikan kejutan lainnya. Setelah ashar aku pulang ke kost. Selagi bersiap-siap untuk itikaf di masjid yang sudah ditargetkan, seorang teman yang kemaren tampil nasyid untuk anak yatim datang. Beliau memberikan uang 100ribu, katanya dikasih dari panitia penyelenggara mega mall. Pada titik ini, hanya rasa syukur yang terucap dalam hatiku.

Baru juga mulai, udah dikasih, pikirku seperti itu.
Tak ada keraguan lagi, inilah yang harus kulakukan kedepannya untuk memperlancar segala seuatunya.

Besoknya, 26 juni 2016.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;