Kamis, 21 Juli 2016

Seorang Anak Punya Dunia Sendiri...



Kali ini bercerita dari sebuah artikel yang memprihatinkan.

Anak kecil berumur 6 tahun yang sakit jiwa karena kebanyakan les dan belajar. Ketika membaca headline ini pertama kali antara percaya dan tidak. Terang saja anak berumur 6 tahun yang lagi lucu-lucunya untuk bermain bisa terkena dangguan kejiwaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah anak anda yang pintar menjadi tolak ukur kebanggaan?

Untuk semua orang tua marilah berpikir bijak dan cerdas, bahwa setiap anak punya masa dan waktunya sendiri mehghadapi dunia. Jangan kau paksa dengan matematika yang kau anggap pemikiran tertinggi dari sebuah logika. Jangan kau paksa bahasa inggris agar dia terlihat hebat dan optimis.
Setiap anak punya dunianya sendiri, ketika waktunya mereka akan mau belajar juga. 

Lihat negara maju dengan pendidikannya Finlandia, yang membiarkan anak bebas sampai usia 7 tahu, itupun belajarnya tidak terlalu ditekan.

Saya masih ingat ketika 1 tahun lalu menjadi guru PAUD. Memiliki 3 anak yang harus dididik. Meski bukan anak sendiri, namun kasih sayang yang diberikan haruslah tulus dari hati.
Ketiga anak ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda.

Al fatah, yang memang memiliki intelegensi yang cukup baik. Dia yang paling cepat berhitung dari dua yang lainnya. Matematika dan keteraturan bahasanya sangat baik, dan memiliki sifat tanggung jawab atas dirinya, meskipun terkadang sedikit marah atau manja dalam beberapa hal. Tapi apakah harus di tekan agar diam? Tidak semua itu perlu proses. Saya pun sebagai gurunya tak langsung menyuruh dengan keras, ada metode sendiri yang akhirnya akan membuatnya sadar. 

Daffa. Awalanya adalah seorang anak yang mudah takut dan mudah sedih. Namun dengan sedikit dorongan motivasi, dia menjadi anak yang periang dan ceria dari teman-temannya. Mau untuk mempelajari sesuatu, tapi jangan batasi dia akan kreativitas dan idenya yang baru.

Nayla.,  anak saya yang satu ini sangat aktif bergerak. Meskipun terkadang dia mudah ngambek, tapi sebenarnya Nayla anak yang penyayang. Dia suka menyanyi dan melakukan sesuatu yang bergerak aktif. Seperti senam, memanah, dia lebih cepat penyerapannya dari teman yang lain.

Dari ketiga anak tersebut cara paling mudah menenangkan ketika mereka ssedikit berontak adalah dengan pelukan dan senyuman.
 
Ingat setiap anak itu spesial, dan mereka memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan dirinya hebat dan mampu membanggakan. 

Berikan kasih sayang namun tidak melenakah. Ajarkan ketegasan, tapi bukan dengan kekerasan. Mereka memiliki anugerah dari Allah untuk mampu memahami dengan cara mereka sendiri. Dan yakinlah, dari semua apa yang terjadi oleh Seorang anak, ketika mereka tersenyum dan tertawa berkumpul dengan kita adalah saat yang paling bahagia.

Di belakang Sir Uus (Panggilan disekolah) Dari kiri ke kanan Fatah - Daffa - Nayla  

0 komentar:

Posting Komentar

 
;