Kali ini bercerita dari sebuah artikel yang memprihatinkan.
Anak kecil berumur 6 tahun yang sakit jiwa karena kebanyakan les dan belajar. Ketika membaca headline ini pertama kali antara percaya dan tidak. Terang saja anak berumur 6 tahun yang lagi lucu-lucunya untuk bermain bisa terkena dangguan kejiwaan. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah anak anda yang pintar menjadi tolak ukur kebanggaan?
Untuk semua orang tua marilah berpikir bijak dan cerdas,
bahwa setiap anak punya masa dan waktunya sendiri mehghadapi dunia. Jangan kau
paksa dengan matematika yang kau anggap pemikiran tertinggi dari sebuah logika.
Jangan kau paksa bahasa inggris agar dia terlihat hebat dan optimis.
Setiap anak punya dunianya sendiri, ketika waktunya mereka
akan mau belajar juga.
Lihat negara maju dengan pendidikannya Finlandia, yang
membiarkan anak bebas sampai usia 7 tahu, itupun belajarnya tidak terlalu
ditekan.
Saya masih ingat ketika 1 tahun lalu menjadi guru PAUD. Memiliki
3 anak yang harus dididik. Meski bukan anak sendiri, namun kasih sayang yang
diberikan haruslah tulus dari hati.
Ketiga anak ini memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Al fatah, yang memang memiliki intelegensi yang cukup baik. Dia
yang paling cepat berhitung dari dua yang lainnya. Matematika dan keteraturan
bahasanya sangat baik, dan memiliki sifat tanggung jawab atas dirinya, meskipun
terkadang sedikit marah atau manja dalam beberapa hal. Tapi apakah harus di
tekan agar diam? Tidak semua itu perlu proses. Saya pun sebagai gurunya tak
langsung menyuruh dengan keras, ada metode sendiri yang akhirnya akan
membuatnya sadar.
Daffa. Awalanya adalah seorang anak yang mudah takut dan
mudah sedih. Namun dengan sedikit dorongan motivasi, dia menjadi anak yang
periang dan ceria dari teman-temannya. Mau untuk mempelajari sesuatu, tapi
jangan batasi dia akan kreativitas dan idenya yang baru.
Nayla., anak saya
yang satu ini sangat aktif bergerak. Meskipun terkadang dia mudah ngambek, tapi
sebenarnya Nayla anak yang penyayang. Dia suka menyanyi dan melakukan sesuatu
yang bergerak aktif. Seperti senam, memanah, dia lebih cepat penyerapannya dari
teman yang lain.
Dari ketiga anak tersebut cara paling mudah menenangkan ketika mereka ssedikit berontak adalah dengan pelukan dan senyuman.
Ingat setiap anak itu spesial, dan mereka memiliki cara
tersendiri untuk menunjukkan dirinya hebat dan mampu membanggakan.
Berikan kasih sayang namun tidak melenakah. Ajarkan
ketegasan, tapi bukan dengan kekerasan. Mereka memiliki anugerah dari Allah
untuk mampu memahami dengan cara mereka sendiri. Dan yakinlah, dari semua apa
yang terjadi oleh Seorang anak, ketika mereka tersenyum dan tertawa berkumpul
dengan kita adalah saat yang paling bahagia.
![]() | |||
Di belakang Sir Uus (Panggilan disekolah) Dari kiri ke kanan Fatah - Daffa - Nayla |
0 komentar:
Posting Komentar