Kalau
berkaitan dengan ramadhan angka yang menjadi judul tentu sudah pada tahu semua
kemana arah tulisan ini ya. Yaps betul tentang sholat taraweh. Yah harusnya
tidak ada yang perlu diperdebatkan dan di perselisihkan lagi hal tentang ini.
Ikuti yang di yakini selama ada dalil syar’i titik, udah gitu aja.
Nah,
jumlah rakaat sholat taraweh yang pada umumnya mengerjakan 11 rokaat ini sudah
sejak lama adanya. Mau 4 taraweh 4 taraweh 3 witir ya boleh silahkan. Atau 2
taraweh lima kali dengan 1 witir juga monggo. Atau 2 taraweh empat kali, lalu
ditutup 3 witir juga alhamdulillah.
Yang
menjadikan bilangan pembagian rokaat ini salah hanya karena kita yang kurang
ilmu dan tidak mau menanyakan kepada mereka yang berbeda mengerjakan. Jadi yang
menyalahkan dan mengambil kesimpulan adalah diri kita sendiri, yang kadang
tidak berdasarkan rujukan yang kuat.
Kita
mah senengnya ngomongin orang, apa-apa kalau tidak sama dibilang salah yang
parahnya kafir. Aduduh.
Masih
selalu ingat kutipan kalimat ini “Di
zaman rasul dulu, dakwahnya mengislamkan orang kafir, lha kita sekarang mengkafirkan
orang islam” semoga kita tidak termasuk yang kedua ya.
Nah
kembali dengan jumlah sholat taraweh diatas, sekali lagi seharusnya tidak perlu
menjadi bahan yang diributkan setiap tahunnya. Mungkin yang belum di coba
adalah yang 23 rokaat saja. saya juga menuliskan tiga bentuk pembagian rokaat
itu karena itulah yang saya rasakan selama ramadhan ini. Baik menjadi imam dan
makmum sudah menikmati ketiga bentuk itu.
Tidak
perlu risau, kalau menjadi makmum ya mengikuti imam dong. Masa memakai
pembagian dan jumlah sendiri. Mending sholat sendiri aja kan. Nah kalau menjadi
imam yang bukan di daerah kita, harus tanya dulu dengan jamaah yang ada di sana
menggunakan pembagian yang seperti apa yang biasa di lakukan. Selama tidak
melanggar syari’at tidak masalah melakukan yang manapun.
Baiknya
memang kita mengikuti apa yang sudah biasa di daerah tempat kita bermukim dalam
melakukan sesuatu. Ditakutkan jika melakukan yang cukup di luar kebiasaan atau
sepengetahuan mereka, akan menjadi perelisihan yang seharusnya tidak perlu.
Nah
sedikit hal ini semoga tidak menjadi perdebatan apalagi perselisihan ya.
Selesailah ramadhan tahun depan tidak perlu bingung dapet sholat yang pecahan
rokaatnya seperti diatas. Kalaupun memang punya pegangan kuat atas dalil dan
contoh yang diyakini ya udah ikuti dimana sesuai dengan yang yakin, tidak perlu
mencari kesalahan orang ya.
Kalimat
ini memang sudah sering kita baca dan di dengar. “Islam itu sempurna, tapi saya tidak. Jika ada yang salah jangan
salahkan islamnya, tapi salahkan saya saja”
Semoga
dengan ini bisa menjadikan kita lebih baik lagi dalam bersikap. Karena kita
bukan makhluk yang sempurnna dan pasti berbuat salah. Daripada mencari
kesalahan orang lain, lebih baik melihat kesalahan diri sendiri. Sepakat ya...
Wallahua’lam,
Salam kebaikan.
0 komentar:
Posting Komentar