Jumat, 30 Juni 2017

443, 222221, 22223 ? (Ramadhan In moment)



Kalau berkaitan dengan ramadhan angka yang menjadi judul tentu sudah pada tahu semua kemana arah tulisan ini ya. Yaps betul tentang sholat taraweh. Yah harusnya tidak ada yang perlu diperdebatkan dan di perselisihkan lagi hal tentang ini. Ikuti yang di yakini selama ada dalil syar’i titik, udah gitu aja.
 
Sketsa Islam, M. F. Kamal
Nah, jumlah rakaat sholat taraweh yang pada umumnya mengerjakan 11 rokaat ini sudah sejak lama adanya. Mau 4 taraweh 4 taraweh 3 witir ya boleh silahkan. Atau 2 taraweh lima kali dengan 1 witir juga monggo. Atau 2 taraweh empat kali, lalu ditutup 3 witir juga alhamdulillah.

Yang menjadikan bilangan pembagian rokaat ini salah hanya karena kita yang kurang ilmu dan tidak mau menanyakan kepada mereka yang berbeda mengerjakan. Jadi yang menyalahkan dan mengambil kesimpulan adalah diri kita sendiri, yang kadang tidak berdasarkan rujukan yang kuat.

Kita mah senengnya ngomongin orang, apa-apa kalau tidak sama dibilang salah yang parahnya kafir. Aduduh.

Masih selalu ingat kutipan kalimat ini “Di zaman rasul dulu, dakwahnya mengislamkan orang kafir, lha kita sekarang mengkafirkan orang islam” semoga kita tidak termasuk yang kedua ya.

Nah kembali dengan jumlah sholat taraweh diatas, sekali lagi seharusnya tidak perlu menjadi bahan yang diributkan setiap tahunnya. Mungkin yang belum di coba adalah yang 23 rokaat saja. saya juga menuliskan tiga bentuk pembagian rokaat itu karena itulah yang saya rasakan selama ramadhan ini. Baik menjadi imam dan makmum sudah menikmati ketiga bentuk itu.

Tidak perlu risau, kalau menjadi makmum ya mengikuti imam dong. Masa memakai pembagian dan jumlah sendiri. Mending sholat sendiri aja kan. Nah kalau menjadi imam yang bukan di daerah kita, harus tanya dulu dengan jamaah yang ada di sana menggunakan pembagian yang seperti apa yang biasa di lakukan. Selama tidak melanggar syari’at tidak masalah melakukan yang manapun.

Baiknya memang kita mengikuti apa yang sudah biasa di daerah tempat kita bermukim dalam melakukan sesuatu. Ditakutkan jika melakukan yang cukup di luar kebiasaan atau sepengetahuan mereka, akan menjadi perelisihan yang seharusnya tidak perlu.

Nah sedikit hal ini semoga tidak menjadi perdebatan apalagi perselisihan ya. Selesailah ramadhan tahun depan tidak perlu bingung dapet sholat yang pecahan rokaatnya seperti diatas. Kalaupun memang punya pegangan kuat atas dalil dan contoh yang diyakini ya udah ikuti dimana sesuai dengan yang yakin, tidak perlu mencari kesalahan orang ya.

Kalimat ini memang sudah sering kita baca dan di dengar. “Islam itu sempurna, tapi saya tidak. Jika ada yang salah jangan salahkan islamnya, tapi salahkan saya saja”

Semoga dengan ini bisa menjadikan kita lebih baik lagi dalam bersikap. Karena kita bukan makhluk yang sempurnna dan pasti berbuat salah. Daripada mencari kesalahan orang lain, lebih baik melihat kesalahan diri sendiri. Sepakat ya...

Wallahua’lam, Salam kebaikan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;