Tulisan
yang sengaja saya tulis selepas ramadhan ini biar jadi review aja. Siapa tahu
masih ada juga yang mengingat moment-moment di ramadhan yang tidak bisa hilang
begitu saja. apalagi kalau moment yang dirasakan adalah moment yang baik dan
berkesan.
Jika
bercerita di awal-awal ramadhan tahun ini, (duh nggak kerasa bnaget ternyata
emang udah satu bulan lewat ya) hal sederhana saya rasakan yang membuat
menyerahkan semuanya kepada sang penguasa alam semesta, dan juga mejadikan
Al-Quran sebagai obatnya.
Nah di
minggu awal ramadhan, selama tiga hari saya merasakan nyeri yang lumayan perih
di lambung. Sempat bingung karena ini mendadak dan tiba-tiba. Seingat saya saat
itu hari jumat. Sehabis sholat jumat saya langsung seperti orang puasa yang
lemes banget, padahal tenaga masih banyak.
Bukan
maksud untuk menceritakan penyakit, tapi apa yang saya rasakan sungguh secuil
dari sebuah keajaiban Al-Quran.
Sampai
sore masih terasa nyeri, namun setelah ashar tetap saya paksakan untuk pulang
selepas dari sekolah. Besoknya masih terasa juga nyeri itu. Namun selepas
shubuh saya membaca al-quran ada sedikit kelegaan yang dirasakan. Meskipun
ketika siangnya kembali terasa perih.
Semenjak
meyakinkan diri bahwa segala penyakit bersumber dari kesalahan dan maksiat
diri, serta penyembuhnya hanyalah Allah dan melalui Al-quran, kurang lebih tiga
tahun belakang, seingat saya hampir tidak pernah lagi mengkonsumsi obat kimia.
Akhirnya,
sabtu siang, merenunglah dengan diri sendiri. Mencari kesalahan yang terjadi
dan beristighfar sebisa mungkin. Alhamdulilllah lagi-lagi ada sedikit kelegaan,
tapi tetap belum hilang. Melihat info kajian sore di masjid kampus, langsung
sehabis ashar meluncur ikut nimbrung sanlat anak-anak kerohanian kampus. Haha
berasa muda lagi lah ya.
MasyaAllah,
bahasan saat itu kembali tentang Al-Quran. Sebelum mulai acara saya mencoba
saling cek hafalan bersama seorang adik tingkat, Alhamdulillah, atas izin Allah
sakit yang awalnya perih, di tengah murojaah malah tidak terasa sama sekali.
Dan ketika mengikuti kajian quran sampai selesai benar-benar tidak terasa nyeri
sama sekali. Allah maha besar.
Namun,
belum hilang rasa nyeri dan sakit di lambung ini. Masih teringat sehari sebelumnya kata seorang adik tigkat bahwa ini hanyalah pengeluaran racun diawal
puasa, atau disebut detoksinifikasi (kalau salah benerin ya)
Minggu,
saya melihat ada info tadabur quran, dan surat yang saya suka. Setelah sedikit
tanya-tanya tentang kajiannnya, membulatkan tekad untuk ikut besoknya, sekalian
bertemu janji dengan seorang ustadz akan sesuatu.
Pagi
hari ketika akan berangkat, kembali rasa perih itu terasa, hampir saja tidak
jadi untuk pergi, namun dengan bismillah saya memacu gas motor untuk berangkat.
Ketika menunggu teman di persimpangan, saya coba dengan beberapa istighfar lalu
kembali membuka mushaf quran untuk dibaca. MasyaAllah, lagi-lagi berkurang
kembali rasa perih dan sakit di lambung yang saya rasakan.
Setelah
tidak pula muncul, saya langsung berangkat sendiri.
Setelah
setengah jam perjalanan, sampailah saya di lokasi kajian quran. Alhamdulilllah
belum terlambat. Ketika di awal-awal kembali memegangi perut yang terasa perih.
Lalu saat mulai saya ikuti dengan cukup berat, karena lambung yang masih belum
pulih.
Pembahasan
surat Al-Kahfi yang cukup menghanyutkan sempat membuat terlena, lalu di tengah
materi perlahan kembali berkurang rasa sakit ini. Kali ini bernar-benar
berkurang. Lalu setelah dzuhur kembali dilanjutkan dengan pembahasan surat
Al-Mulk. Cara ustadz yang membawakan dengan semangat membuat saya ikut melihat,
dan Alhamdulillah, setelah selesai kajian, penyakit ini benar-benar hilang
rasanya di perut.
Selian
mendengar bacaan quran para tahfidz disana, mengikuti kajiannya juga
menenangkan. Ditambah dengan sedikit muhasabah diri tentang kesalahan yang
sudah di perbuat, menjadikan diri semakin berserah kepada Allah.
Dan
kali ini saya benar-benar semakin yakin dengan Al-Quran sebagai penyembuh.
Mungkin memang sulit jika kita tidak benar-benar yakin. Sampai seorang pernah
mengatakan, bahwa iman seseoranglah yang menentukan apakah alquran akan berefek
baginya atau tidak dalam setiap kondisi. Jadi bisa saja iman saya yang masih sedikit
maka dari itu tidak mendapatkan efek dari alquran scara langsung dan cepat.
Wallahua'lam, Salam kebaikan
0 komentar:
Posting Komentar