Berawal dari
diskusi orang tua yang akhirnya disampaikan kesekolah. SMP IT Khairunnas
mengadakan sebuah study wisata perdana mengunjungi Kampung inggris. Eits, bukan
sekedar mengunjungi tapi benar-benar belajar.
Sekitar satu
bulan memilah milih dan diadakan tes singkat untuk memilih sepuluh siswa yang
berhak berangkat, alhasil hanya delapan siswa yang benar-benar sanggup untuk
ikut. Banyak yang urung karena berbagai hal teknis yang menjadi pertimbangan.
Yups
penentuan setelah ujian tengah semester delapan orang yang jadi untuk
berangkat. Satu bulan sebelum keberangkatan terpilih tiga orang tilmidzat (baca
: murid perempuan), dan lima orang talamidz (baca : murid laki-laki)
Marella
Haldis, Senangun Tiandani, Zahra Nabilah Syifa, M. Rafif, Ahmad Nugrahadi,
Naufal Nadzif, M. Arya Dhiwa, A. Rafid Fatwa. Bersama dua guru pendamping yang
mengampu pelajaran Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.
Sabtu jam 5
pagi kami sudah berkumpul di bandara Fatmawati Bengkulu, untuk menaiki maskapai
keberangkatan jam 6 pagi. Sempat hampir ketinggalan, karena langsung check ini
dengan satu rombongan sepuluh orang.
Salah satu
dari kami ada yang baru pertama kali naik pesawat, jadi cukup medebarkan bagi
dirinya. Sekitar satu jam kurang lebih kami sampai di bandara soekarno-Hatta Jakarta.
Jam 7 kami sudah disana dan mencari ruang tunggu untuk transit penerbangan
berikutnya ke Surabaya.
Sekitar tiga
jam.an kami menunggu transit, tidak banyak yang kami lakukan. Dari yang main
hp, beli makan, ngobrol sama ibu-ibu, gantian dhuha, sampai ada yang mencari
pokemon (Permainan Pokemon Go).
Yaps,
mendekati pukul sebelas kami mulai masuk untuk chek boarding dan duduk di kursi
masing-masing. Disinilah ketegangan
bermula.
Setelah
lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta menuju Surabaya, pesawat yang kami
naiki masuk ke dalam gumpalan awan putih dan mengalami guncangan yang lumayan.
Sedikit naik turun seperti jatuh bebas tapi naik lagi. Ini belum seberapa.
Tidak lama
setelah itu, setengah perjalanan pesawat, kembali masuk ke dalam gumpalan awan
yang lebih tebal dan besar. Kali ini guncangan naik turun lebih hebat dari yang
tadi. Sekilas saya langsung terbayang film Final Destination 1. Sebuah alur
kematian yang terjadi di pesawat. Atau beberapa keelakaan pesawat yang terjadi,
membayangkan film Detective Conan yang mencari cara mendaratkan darurat dan
menstabilkan pesawat.
Tapi diatas
itu semua satu yang saya pikirkan. Bagaimana
teman kami yang baru naik pesawat ini di kursi depan ya?
Sekitar satu
setengah jam perjalanan kami di atas pesawat rasanya campur aduk dan
macam-macam. Ketika turun dan berjalan keluar, ternyata teman kami itu cukup shok
dan sempat lemas. Antara simpati dan lucu. Dia berkali-berkali berucap dan
mukanya pucat pasi.
Yah, kecemasan
berakhir karena kami sudah sampai di Bandara surabaya, dan siap di jemput
travel untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat kursus kami di TEST English
School.
Sekitar jam
2 kami sampai di Bandara, mengambil barang, lalu langsung kontak Travel yang
sudah kami booking jauh-jauh hari. Pak Saipul nama supirnya, kami berangkat
dengan mini bus jenis Elf, nggak bisa terbang kok karena mobil bukan peri
sungguhan.
Perjalanan
yang kami tempuh cukup lama. Karena jalanan yang cukup macet menambah waktu
perjalanan. Sekitar setengah lima kami berhenti di rumah makan, untuk mengisi
tenaga, dan melaksanakan sholat, serta melaksanakan “Panggilan Alam” hehehe.
Sekitar 45
menit kami menyelesaikan itu semua, kembali berangkat menuju lokasi kursus.
Kurang lebih satu jam lewat dikit kami sampai di TEST English School. Tepat di
kantornya kami meletakkan semua barang dan melakukan registrasi. Setelah
mendapatkan kamar sementara, langsung saja kami mencari makan dan merehatkan
badan.
Perjalanan
kami baru dimulai untuk 1 bulan ke depan. Meski langsung ada yang nanya kapan
pulang ketika kami baru sampai, hehe.
0 komentar:
Posting Komentar