Minggu, 17 Desember 2017

Khairunnas Goes To Pare

Berawal dari diskusi orang tua yang akhirnya disampaikan kesekolah. SMP IT Khairunnas mengadakan sebuah study wisata perdana mengunjungi Kampung inggris. Eits, bukan sekedar mengunjungi tapi benar-benar belajar.

Sekitar satu bulan memilah milih dan diadakan tes singkat untuk memilih sepuluh siswa yang berhak berangkat, alhasil hanya delapan siswa yang benar-benar sanggup untuk ikut. Banyak yang urung karena berbagai hal teknis yang menjadi pertimbangan.

Yups penentuan setelah ujian tengah semester delapan orang yang jadi untuk berangkat. Satu bulan sebelum keberangkatan terpilih tiga orang tilmidzat (baca : murid perempuan), dan lima orang talamidz (baca : murid laki-laki)

Marella Haldis, Senangun Tiandani, Zahra Nabilah Syifa, M. Rafif, Ahmad Nugrahadi, Naufal Nadzif, M. Arya Dhiwa, A. Rafid Fatwa. Bersama dua guru pendamping yang mengampu pelajaran Bahasa Inggris, dan Bahasa Arab.

Sabtu jam 5 pagi kami sudah berkumpul di bandara Fatmawati Bengkulu, untuk menaiki maskapai keberangkatan jam 6 pagi. Sempat hampir ketinggalan, karena langsung check ini dengan satu rombongan sepuluh orang.

Salah satu dari kami ada yang baru pertama kali naik pesawat, jadi cukup medebarkan bagi dirinya. Sekitar satu jam kurang lebih kami sampai di bandara soekarno-Hatta Jakarta. Jam 7 kami sudah disana dan mencari ruang tunggu untuk transit penerbangan berikutnya ke Surabaya.

Sekitar tiga jam.an kami menunggu transit, tidak banyak yang kami lakukan. Dari yang main hp, beli makan, ngobrol sama ibu-ibu, gantian dhuha, sampai ada yang mencari pokemon (Permainan Pokemon Go).

Yaps, mendekati pukul sebelas kami mulai masuk untuk chek boarding dan duduk di kursi masing-masing.  Disinilah ketegangan bermula.

Setelah lepas landas dari bandara Soekarno-Hatta menuju Surabaya, pesawat yang kami naiki masuk ke dalam gumpalan awan putih dan mengalami guncangan yang lumayan. Sedikit naik turun seperti jatuh bebas tapi naik lagi. Ini belum seberapa.

Tidak lama setelah itu, setengah perjalanan pesawat, kembali masuk ke dalam gumpalan awan yang lebih tebal dan besar. Kali ini guncangan naik turun lebih hebat dari yang tadi. Sekilas saya langsung terbayang film Final Destination 1. Sebuah alur kematian yang terjadi di pesawat. Atau beberapa keelakaan pesawat yang terjadi, membayangkan film Detective Conan yang mencari cara mendaratkan darurat dan menstabilkan pesawat.

Tapi diatas itu semua satu yang saya pikirkan. Bagaimana teman kami yang baru naik pesawat ini di kursi depan ya?

Sekitar satu setengah jam perjalanan kami di atas pesawat rasanya campur aduk dan macam-macam. Ketika turun dan berjalan keluar, ternyata teman kami itu cukup shok dan sempat lemas. Antara simpati dan lucu. Dia berkali-berkali berucap dan mukanya pucat pasi.

Yah, kecemasan berakhir karena kami sudah sampai di Bandara surabaya, dan siap di jemput travel untuk melanjutkan perjalanan menuju tempat kursus kami di TEST English School.

Sekitar jam 2 kami sampai di Bandara, mengambil barang, lalu langsung kontak Travel yang sudah kami booking jauh-jauh hari. Pak Saipul nama supirnya, kami berangkat dengan mini bus jenis Elf, nggak bisa terbang kok karena mobil bukan peri sungguhan.

Perjalanan yang kami tempuh cukup lama. Karena jalanan yang cukup macet menambah waktu perjalanan. Sekitar setengah lima kami berhenti di rumah makan, untuk mengisi tenaga, dan melaksanakan sholat, serta melaksanakan “Panggilan Alam” hehehe.

Sekitar 45 menit kami menyelesaikan itu semua, kembali berangkat menuju lokasi kursus. Kurang lebih satu jam lewat dikit kami sampai di TEST English School. Tepat di kantornya kami meletakkan semua barang dan melakukan registrasi. Setelah mendapatkan kamar sementara, langsung saja kami mencari makan dan merehatkan badan.


Perjalanan kami baru dimulai untuk 1 bulan ke depan. Meski langsung ada yang nanya kapan pulang ketika kami baru sampai, hehe.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;