Fix, judulnya nggak jelas banget sih ya, hehe.
Hal ini kepikiran beberapa waktu terakhir ini. Aplagi semenjak online, pikiran makin banyak melayang kemana-mana.
Apa sih yang mau disampaikan dari judulnya?
Jadi ini berhubungan dengan awal-awal perkuliahan dulu.
Kala itu semester 2 jurusan bahasa inggris, menuliskan target diri yaitu ingin melanjutkan kuliah nantinya di jurusan Psikologi, Bagian Psikologi pendidikan, fokusnya di bagian Remaja.
Pada dasarnya yang disenangi semenjak SMA dan lebih terarah untuk menata kearah mana kaki ini akan melangkah, adalah hal yang berbau Psikologi. kurang lebih semenjak kelas 3 SMA, mulai menekuni hal-hal berbau psikologi.
Awalnya dulu berkenalan dengan terapi hipnosis dan SEFT, yang sekarang udah agak lupa gimana-gimananya. Tapi itu sering digunakan dulunya ketika adik kelas ingin mencurahkan sesuatu, namun tidak mau dalam keadaan sadar. Maka jadilah tempat konsultasi yang lalu mencoba membuka alam bawah sadar untuk bertindak. (kurang lebihnya gitulah, istilah-istilahnya lupa sih, hehe)
Dari yang banyak khayalan dan teknik alam bawah sadar ini itu, lalu merambah ke keilmuan yang lebih realistis. Seorang adik kelas yang juga tertarik dalam bidang psikologi, meminjamkan buku Psikologi yang tebalnya beberapa kali lipat dari buku pelajaran.
Namun, kalau yang namanya udah tertarik ya di lahap aja kan?
Semenjak itu banyak melahap bacaan berbau psikologi, sampai bibi sendiri membelikan buku tentang psikologi kesehatan untuk dibaca.
Almost otodidak, melahap semua hal berbau psikologi. Namun takdir tetap menunjukkan jalan yang terbaik dibalik hal yang tidak kita tahu tentunya, dan setelah mencoba tes sana-sini, Allah menetapkan saya untuk menjalani pembelajaran secara formal pada jurusan bahasa inggris.
Tidak ada penyesalan, karena dari tiga kampus yang saya coba ajukan daftar, urutan satu dan duanya psikologi/BK dan bahasa inggris. Jadi memang dua pilihan utama yang saya suka.
Meski masuk jurusan bahasa inggrispun, makanan yang saya santap lebih banyak Psikologi ketimbang bahasa inggris itu sendiri. Karena yang saya pelajari diawal awal perkuliahan bahasa inggris, agak berbeda dari yang dibayangkan.
Dengan pedenya memang sering menawarkan jasa konsultasi atau sharing. Sampai berlanjut mendalami kemampuan training dan public speaking, makin sering mendapatkan konsultasi berkaitan dengan dua hal tersebut.
Time skip
Singkat cerita pada September 2016, tepat di umur yang ke 20, saya mendapatkan tawaran untuk menggantikan guru bahasa inggris di sebuah sekolah swasta selama satu semester. Yang alhamdulillah, Allah takdirkan sampai sekarang berjalan.
Berhadapan dengan anak remaja di masa tanggung tentu hal baru, apalagi yang sebelumnya saya menjadi guru Paud dan TK selama hampir dua tahun. Merubah pemahaman mendalami seorang anak kecil ke remaja, tentu loncatan yang besar.
Satu semester setelahnya, mulai merangkap menjadi guru Bimbingan Konseling. Sejujurnya ada kebahagiaan di sisi ini. hal yang dulunya selalu dibayangkan, diberi kesempatan untuk dilakukan. Karena semenjak guru Konseling generasi awal sekolah ini, pindah. selama tiga tahun selalu berganti guru. Alhamdulillah meski menjadi guru bantu Konseling, bisa merasakan hampir dua tahun untuk mendalami posisi ini.
Namun takdir berkata lain. Di tahun 2018, Allah takdirkan menjadi walikelas. Untuk beberapa waktu awal berjalan, semua teori dan pemahaman tentang ilmu psikologi yang pernah dipelajari, merasa tidak berurutan. Ada hal yang lebih penting dari sekedar memahami dari luar, yaitu menyentuh dari dalam.
Diposisi ini, kembali saya mengaduk ilmu lagi, yang lebih menjamah kepada ilmu Parenting. dan tiga tahun terakhir ini, yang lebih kuat saya resapi, bagaimana menjadi orangtua. Dalam mata saya, pada dasarnya tidak ada murid, tapi anak. Maka untuk momen tertentu, saya akan lebih marah kepada anak-anak saya ketika bukan lagi peraturan yang dilanggar, namun kepercayaan yang dikecewakan.
Nah, panjang bet ya.
Pokoknya begitulah sampai saat ini berjalan. Yang dulu saya tuliskan ingin bisa mendalami psikologi pendidikan yang berkaitan dengan remaja, rasa-rasanya itulah sekarang yang terajdi dengan suasana yang ada.
so, jangan takut untuk memiliki keyakinan akan sesuatu, mumpung gratis....