Bismillah, dengan menyebut nama Allah yang selalu memperhatikan hambanya dan menjaga untuk tetap di jalanNya.
Subhanallah, begitu gumamku dalam hati mendapat sebuah tanggapan untuk hal yang sudah lama lewat.
hampir mirip dengan fitnah beberapa waktu lalu yang berbeda cerita dan orang tentunya. Aku ditanya ini itu? Ah, hahaha Aku hanya tertawa. please be positive...
Aku menyadari sebuah hal. Mencoba positive atas diri sendiri membuat diriku lebih bisa tersenyum dan tidak terpengaruh. iya dong, kejadiannya juga udah lama banget lewatnya.
Ketika teguran datang menghampiri, berarti tanda aku masih diperhatikan Allah untuk menghindari dan tidak mengulangi kejadian yang buruk lagi.
Ketika tusukan datang lagi, padahal itu sudah tidak pas untuk dibahas lagi, Tanda Allah mengingatkanku untuk lebih menjaga diri lagi.
Allah selalu memperhatikan dengan cara tidak terduga.
apakah kita akan menanggapi perhatiannya dengan baik atau malah kita mengabaikannya.
Allah lho yang memperhatikan kita, ,masa tidak senang?
diperhatikan orang aja seneng bnget, diperhatikan Allah harus lebih senang lagi dong..
Yah, memang tidak perlu membuktikan kepada yang lain bahwa kita benar, cukup buktikan kepada diri sendiri bahwa merka itu salah.
Yap, tak uah banyak keraguan, karena Allah itu lebih mengerti hambanya dari siapapun, dan Orang tua Lebih mengerti anaknya dari yang lain.
[Cerita seorang Pejuang Dakwah]
Bismillah,
"Alhamdulillah, hari ini kena fitnah lagi" gumamku dalam hati
Memang info ceritanya cukup benat, namun ketika memberitahu spesifikasinya, haha. sedikit tertawa dalam hati. Begitu jauh yang dituduhkan.
"Ah Fitnah lagi" sekali lagi aku menggumamkan itu dalam hati.
Semenjak dua bulan pertama masuk kuliah di tahun 2011 lalu, Fitnah sudah mulai menyapaku.
Di tahun itu hanya karena memiliki teman yang bahasa aktivisnya tidak satu pegangan, aku pun empat di kabar merpatikan aliran sesat. ckckck. Yang parahnya sampai ketelinga orang tua, dan lebih menyedihkannya lagi adalah orang-orang yang saat itu katanya adalah aktivis dakwah. Alangkah sempitnya pikiran tentang itu. Saat itu aku yang belum terlalu paham banyak hal hanya meringis di dalam hati.
Cukup lama hal di atas berkembang, secara tidak sengaja aku menjadi anggota organisasi yang salah satu anggotanya menyebarkan isu sebelumnya. Akupun mulai perlahan aktif dalam kegiatan dakwah islam. namun disinilah fitnah lain mulai berdatangan.
Selanjutnya lebih dari satu semester aku menjadi orang yang paling banyak diperbincangkan dibelakang. Anehnya tidak ada satu orangpun yang berani mengatakan langsung di depanku, dan parahnya mereka adalah orang yang dikenal sebagai petinggi dakwah di kampusku. Aku mengetahui itu dari mbakku yang memang selalu blak-blakkan denganku.
Aku mulai dikatakan sebagai orang yang tidak pasti gampang terpengaruh dan lainnya. Astaghfirullah, ckck. "Tidak bisa husnudzon aja ya, dan kenapa ngomong langsung di depanku?" batinku herann dengan berita yang tidak mengenakkanku.
Dan begitulah seterusnya, cukup akrab aku dengan fitnahan, dari teman sendiri sampai warga sekitar. eits.. aku pernah dikira nyebarin agama baru lho...
Tabayyun, iya itu, kenapa tidak ada yang menggunakan itu. Bukankah itu sebuah metode untuk mengetahui sebuah kebenaran atas terjadinya sesuatu, gampang sekali menjudge dengan keyakinan yang kuat? apa yang salah? apa memang aku tidak disukai?
Entahlah, aku hany mencoba berpikir positif dan membiarkan saja. Percuma ketika mengatakan yang sebenarnya dianggap alasan, ketika diam dianggap begitulah kenyataanya. Memang tempat terbaiknya kembali adalah Allah.
sedikitpun aku tidka akan membenci mereka. Biarlah sesuka hati meau menyebarkan fitnah apapun, yang penting Allah dan Orang tua lebih mengerti dibanding mereka.
Tetap ku dakwahkan kebaikan ini dengan caraku, yang mungkin bagi mereka tidka pantas. aku mendekati dan memiliki teman dari elemen manapun. temanku dari yang alim ampe yang merokok bahkan peminum aku sempat punya. bercerita dan sharing secara tidak langsung dengan atheispun sudah dirasakan. ketika menjadi sebuah kelompok yang di dalamnya orang yang menyukai muik dan gayanya yang nyentrik banyak.
Aku suka memakai gamis terkadang. Namun pandangan mereka seolah aku ini bukan kelompok mereka, namun itu tidak terjadi di kelompok umum yang aku memiliki hubungan pertemanan dengan mereka. Tak ada pandangan tentang pakaian, sikap ramahku dan gampang bercerita membuat keadaan santai dan bersahabat. Bahkan sekarang temanku mulai mendapatkan hidayah dan aku sangat bersyukur.
Beberapa waktu lalu, tepat di hari jumat beliau sms
"sam, ambo numpang istirahat yo, terus numpang mandi n sholat dhuha yo"
Aku sampai tak bisa menjawab banyak. Aku bersyukur, dan selama dua hari mungkin kamar engan buku berantakan menjadi bacaanya juga ya, he. dan sampai hari ini beliau semakin mengupgrade dirinya untuk berubah, kupinjamkan bukuku seadanya yang bisa menjadi bacaanya tentang keisslaman secara lebih.
Ya inilah dakwahku. aku tidak bisa menjadi pendiam atau orang yang cool. Aku memang jahil dan periang, aku gampang berceloteh bercerita dan melucu, dan dakwahkupun tidak seperti kalian yang dengan gampang mengaji dan lainnya. aku tidak punya binaan, tapi aku membangun hubungan dengan banyak teman, Dengan cara yang nyaman memberi pengertian. Hafalanku tidak banyak, namun aku mencoba untuk tetap mengajak.
Buat semua fitnahan yang 90 persen hampir tidak benar, terimakasih, karena aku yakin Ujian adalah sebuah cerminan dari tingkatan Iman.
#inidakwahku #berkaryacaraku
"Alhamdulillah, hari ini kena fitnah lagi" gumamku dalam hati
Memang info ceritanya cukup benat, namun ketika memberitahu spesifikasinya, haha. sedikit tertawa dalam hati. Begitu jauh yang dituduhkan.
"Ah Fitnah lagi" sekali lagi aku menggumamkan itu dalam hati.
Semenjak dua bulan pertama masuk kuliah di tahun 2011 lalu, Fitnah sudah mulai menyapaku.
Di tahun itu hanya karena memiliki teman yang bahasa aktivisnya tidak satu pegangan, aku pun empat di kabar merpatikan aliran sesat. ckckck. Yang parahnya sampai ketelinga orang tua, dan lebih menyedihkannya lagi adalah orang-orang yang saat itu katanya adalah aktivis dakwah. Alangkah sempitnya pikiran tentang itu. Saat itu aku yang belum terlalu paham banyak hal hanya meringis di dalam hati.
Cukup lama hal di atas berkembang, secara tidak sengaja aku menjadi anggota organisasi yang salah satu anggotanya menyebarkan isu sebelumnya. Akupun mulai perlahan aktif dalam kegiatan dakwah islam. namun disinilah fitnah lain mulai berdatangan.
Selanjutnya lebih dari satu semester aku menjadi orang yang paling banyak diperbincangkan dibelakang. Anehnya tidak ada satu orangpun yang berani mengatakan langsung di depanku, dan parahnya mereka adalah orang yang dikenal sebagai petinggi dakwah di kampusku. Aku mengetahui itu dari mbakku yang memang selalu blak-blakkan denganku.
Aku mulai dikatakan sebagai orang yang tidak pasti gampang terpengaruh dan lainnya. Astaghfirullah, ckck. "Tidak bisa husnudzon aja ya, dan kenapa ngomong langsung di depanku?" batinku herann dengan berita yang tidak mengenakkanku.
Dan begitulah seterusnya, cukup akrab aku dengan fitnahan, dari teman sendiri sampai warga sekitar. eits.. aku pernah dikira nyebarin agama baru lho...
Tabayyun, iya itu, kenapa tidak ada yang menggunakan itu. Bukankah itu sebuah metode untuk mengetahui sebuah kebenaran atas terjadinya sesuatu, gampang sekali menjudge dengan keyakinan yang kuat? apa yang salah? apa memang aku tidak disukai?
Entahlah, aku hany mencoba berpikir positif dan membiarkan saja. Percuma ketika mengatakan yang sebenarnya dianggap alasan, ketika diam dianggap begitulah kenyataanya. Memang tempat terbaiknya kembali adalah Allah.
sedikitpun aku tidka akan membenci mereka. Biarlah sesuka hati meau menyebarkan fitnah apapun, yang penting Allah dan Orang tua lebih mengerti dibanding mereka.
Tetap ku dakwahkan kebaikan ini dengan caraku, yang mungkin bagi mereka tidka pantas. aku mendekati dan memiliki teman dari elemen manapun. temanku dari yang alim ampe yang merokok bahkan peminum aku sempat punya. bercerita dan sharing secara tidak langsung dengan atheispun sudah dirasakan. ketika menjadi sebuah kelompok yang di dalamnya orang yang menyukai muik dan gayanya yang nyentrik banyak.
Aku suka memakai gamis terkadang. Namun pandangan mereka seolah aku ini bukan kelompok mereka, namun itu tidak terjadi di kelompok umum yang aku memiliki hubungan pertemanan dengan mereka. Tak ada pandangan tentang pakaian, sikap ramahku dan gampang bercerita membuat keadaan santai dan bersahabat. Bahkan sekarang temanku mulai mendapatkan hidayah dan aku sangat bersyukur.
Beberapa waktu lalu, tepat di hari jumat beliau sms
"sam, ambo numpang istirahat yo, terus numpang mandi n sholat dhuha yo"
Aku sampai tak bisa menjawab banyak. Aku bersyukur, dan selama dua hari mungkin kamar engan buku berantakan menjadi bacaanya juga ya, he. dan sampai hari ini beliau semakin mengupgrade dirinya untuk berubah, kupinjamkan bukuku seadanya yang bisa menjadi bacaanya tentang keisslaman secara lebih.
Ya inilah dakwahku. aku tidak bisa menjadi pendiam atau orang yang cool. Aku memang jahil dan periang, aku gampang berceloteh bercerita dan melucu, dan dakwahkupun tidak seperti kalian yang dengan gampang mengaji dan lainnya. aku tidak punya binaan, tapi aku membangun hubungan dengan banyak teman, Dengan cara yang nyaman memberi pengertian. Hafalanku tidak banyak, namun aku mencoba untuk tetap mengajak.
Buat semua fitnahan yang 90 persen hampir tidak benar, terimakasih, karena aku yakin Ujian adalah sebuah cerminan dari tingkatan Iman.
#inidakwahku #berkaryacaraku
Langganan:
Postingan (Atom)